Notice: Fungsi _load_textdomain_just_in_time ditulis secara tidak benar. Pemuatan terjemahan untuk domain zox-news dipicu terlalu dini. Ini biasanya merupakan indikator bahwa ada beberapa kode di plugin atau tema yang dieksekusi terlalu dini. Terjemahan harus dimuat pada tindakan init atau setelahnya. Silakan lihat Debugging di WordPress untuk informasi lebih lanjut. (Pesan ini ditambahkan pada versi 6.7.0.) in /home/kendari2/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
1 Security Tewas Tertimbun Longsor, LMC Minta Aktivitas Tambang PT WIL Dihentikan Sementara - Kendari Merdeka
Connect with us

Berita

1 Security Tewas Tertimbun Longsor, LMC Minta Aktivitas Tambang PT WIL Dihentikan Sementara

Published

on

KENDARI – Kecelakaan kerja yang terjadi di lokasi pertambangan PT Waja Inti Lestari (WIL) yang berada di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menuai sorotan dari pegiat hukum dan lingkungan.

Sorotan tersebut muncul dari Ketua Law Mining Center (LMC), Julianto Jaya Perdana. Berdasarkan keterangan resmi yang diterima media ini, Julianto menduga bahwa PT WIL mempekerjakan karyawanya tidak memperhatikan atau menerapkan Kesahatan dan Keselamatan Kerja (K3).

“Kami PT WIL tidak memeperhatika atau menerapkan K3. Jika ini diperhatikan, maka potensi kecelakaan kerja rentan terjadi, apapun dalihnya perusahaan mesti bertanggung jawab,” kata Julianto.

Untuk itu, Jul sapaan karibnya, meminta agar Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sultra untuk segera menyelidiki penerapan sistem managament K3  PT WIL.

“Di tambang ini kan potensi kecelakaan kerja tinggi. Nah seperti kasus yang menimpa korban security PT WIL  akibat longsor sehingga mengakibatkan hilangnya nyawa, maka Disnaker harus memeriksa apakah perusahaan milik Haji Tasman ini menerapkan SMK3 atau tidak,” tegas Julianto.

“Jika tidak, maka kami berharap kepada Disnaker Sultra untuk memberikan sanksi,” sambungnya.

Julianto juga komitmen untuk mengawal kasus kecelalakan kerja tersebut hingga ke meja Dewan dan berkordinasi dengan Ombudsan untuk mengawasi kinerja Disnakertrans Sultra.

“Bila Disnakertrans tetap tutup mata, maka kami komitmen akan mengawal kasus ini hingga di meja DPRD dan kami juga tetap akan berkordinasi dengan Ombudsman agar mengawasi kinerja Disnakertrans terkait kasus ini,” imbuhnya.

Terkahir, Julianto meminta Polres Kolaka agar segera menghentikan seluruh kegiatan sementara di wilayah pertambangan PT WIL hingga peyelidikan selesai.

Berita

PT Wijaya Inti Nusantara Perbaiki Jalan Desa Torobulu, Dukung Pembangunan Berkelanjutan

Published

on

KONAWE SELATAN – PT Wijaya Inti Nusantara (WIN) kembali menegaskan komitmennya untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di wilayah operasionalnya. Kali ini, perusahaan menurunkan dua unit alat berat untuk merapikan dan menata jalan desa sepanjang 400 meter dengan lebar 3 meter di Desa Torobulu, Kecamatan setempat.

Kegiatan ini disambut baik oleh pemerintah desa, tokoh masyarakat, serta pemuda setempat yang merasa terbantu dengan adanya dukungan infrastruktur dari perusahaan.

Kepala Desa Torobulu mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada PT Wijaya Inti Nusantara yang telah peduli terhadap kebutuhan infrastruktur di desa mereka.

“Kami sangat berterima kasih kepada PT Wijaya Inti Nusantara yang telah menurunkan alat berat untuk merapikan jalan desa. Terima kasih juga kepada seluruh warga yang telah bergotong royong dan bekerja sama dalam pembangunan Desa Torobulu,” ungkapnya.

Hal senada disampaikan oleh Kepala Dusun Lorong Panggang, Hanapin, yang juga merasa bersyukur atas perbaikan jalan yang sangat bermanfaat bagi warga.

“Perbaikan jalan ini sangat diperlukan oleh masyarakat. Terima kasih kepada PT Wijaya Inti Nusantara yang telah membantu memperbaiki jalan kami,” kata Hanapin.

Tokoh Pemuda Torobulu, Marlin, juga memberikan apresiasi terhadap kontribusi perusahaan yang tidak hanya membantu peningkatan perekonomian tetapi juga pembenahan infrastruktur.

“Kami doakan PT Wijaya Inti Nusantara semakin jaya, sukses, dan maju. Kehadiran perusahaan ini benar-benar memberi dampak positif bagi masyarakat,” ujar Marlin.

Sementara itu, Direktur Utama PT Wijaya Inti Nusantara, Nuriman Djailani, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) mereka.

“Perbaikan dan penataan jalan ini merupakan wujud komitmen dan kepedulian kami terhadap masyarakat sekitar. Kami berupaya merespons kebutuhan masyarakat dengan cepat, apalagi ini akan berdampak positif bagi kemajuan desa dan kelancaran aktivitas warga,” kata Nuriman Djailani.

Dengan adanya kolaborasi antara perusahaan dan masyarakat, diharapkan pembangunan infrastruktur desa dapat terus berlanjut dan memberi manfaat yang nyata bagi semua pihak.

Continue Reading

Berita

Warga Routa Surati Bupati dan Gubernur, Desak PT SCM Bangun Smelter Sesuai Janji

Published

on

KONAWE – Warga Kecamatan Routa, Kabupaten Konawe, melayangkan surat terbuka kepada Bupati Konawe Yusran Akbar dan Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andi Sumangerukka. Mereka meminta dukungan pemerintah dalam memperjuangkan realisasi pembangunan smelter oleh PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) di wilayah mereka.

Surat terbuka tersebut dibacakan saat aksi unjuk rasa di gerbang Pos 1 PT SCM pada Sabtu (6/9/2025). Dalam aksinya, massa menuding perusahaan secara sepihak membatalkan rencana pembangunan smelter yang telah dijanjikan sejak 2019.

“Kami dari Aliansi Masyarakat Routa Bersatu menyampaikan surat terbuka kepada Bupati Konawe dan Gubernur Sultra agar mendukung perjuangan kami hari ini,” ujar Koordinator aksi, Edo.

Ia menegaskan bahwa perjuangan masyarakat bukan hanya untuk kepentingan lokal, tetapi juga untuk masa depan Kabupaten Konawe dan Provinsi Sulawesi Tenggara secara keseluruhan.

“Aksi yang kami lakukan hari ini bukan hanya untuk warga Routa, tapi untuk daerah, baik Konawe maupun Sultra,” tegasnya.

Edo juga menyayangkan sikap PT SCM yang diduga membatalkan rencana pembangunan smelter, padahal masyarakat telah mengorbankan lahan mereka demi proyek tersebut.

“PT SCM secara sepihak membatalkan pembangunan smelter di Routa, padahal masyarakat sudah merelakan lahan mereka. Ini sangat melukai kepercayaan kami,” jelasnya.

Ia berharap Bupati dan Gubernur dapat berdiri bersama masyarakat Routa dalam memperjuangkan kejelasan dari pihak perusahaan.

“Tolong dukung perjuangan kami. Jangan biarkan masyarakat Routa berjuang sendirian,” pungkas Edo.

Continue Reading

Berita

Ratusan Warga Kabupaten Konawe Blokade PT SCM, Tuntut Janji Pembangunan Smelter

Published

on

KONAWE – Ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Routa Bersatu memblokade jalan hauling dan pintu masuk utama PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) di Desa Lalomerui, Kecamatan Routa, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Sabtu (6/9/2025).

Aksi tersebut menyebabkan seluruh aktivitas perusahaan lumpuh total. Pantauan di lokasi menunjukkan massa mulai berkumpul sejak pagi di Pos 1, pintu utama perusahaan. Karena tidak mendapat respons langsung dari pihak manajemen, massa sempat emosi dan mendobrak gerbang perusahaan.

Meski perwakilan PT SCM sempat datang menemui massa, warga menilai penjelasan yang disampaikan tidak memberikan kejelasan.

Tak puas dengan jawaban perusahaan, warga kemudian menutup total akses masuk dengan mendirikan tenda darurat dan memarkirkan kendaraan roda dua serta roda empat untuk memblokir jalur.

Selain itu, massa juga memblokade jalan hauling dengan memarkirkan sejumlah dump truck di tengah jalur tambang, menyebabkan aktivitas angkut-muat, termasuk lalu lintas kendaraan dari dan ke tambang, terhenti sepenuhnya.

“Hari ini kami menuntut PT SCM menepati janjinya sejak 2019 untuk membangun smelter. Kami sudah merelakan lahan dan kebun untuk pembangunan itu, tapi sampai sekarang belum ada realisasi,” ujar Tokoh Pemuda Routa, Rafli, kepada awak media.

Rafli menyebut masyarakat merasa kecewa dan sakit hati setelah mendengar kabar bahwa pembangunan smelter tersebut batal dilaksanakan. Ia menegaskan bahwa perjuangan masyarakat bukan hanya untuk kepentingan lokal, tapi juga untuk kemajuan daerah.

“Perjuangan kami hari ini bukan hanya untuk Routa, tapi untuk daerah secara keseluruhan,” tambahnya.

Sementara itu, tokoh masyarakat Routa, Ahmad, menegaskan aksi blokade akan terus dilakukan hingga perusahaan memberikan solusi konkret.

“Kalau tidak ada solusi, kami akan terus memblokir jalan dan menghentikan seluruh aktivitas PT SCM,” tegasnya.

Ahmad menyebut, akibat blokade tersebut, logistik perusahaan tidak bisa masuk dan pengangkutan ore nikel ke Morowali terhenti. Ia menyayangkan sikap perusahaan yang dinilainya abai terhadap janji yang pernah disampaikan.

“Kalau memang perusahaan peduli pada masyarakat, kenapa harus membiarkan kerugian akibat blokade ini? Kenapa tidak tepati janji saja?” pungkasnya.

Continue Reading

Trending