KendariMerdeka.com – Ratusan massa dari PT Andalniaga Boemih Energi (ABE) berdemonstrasi di jalan hauling PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI), Rabu (29/1/2020). Sekitar 20 menit setelah menyuarakan aspirasi, demonstrasi berubah menjadi arena tawuran.
Massa PT Andalniaga diserahkan oleh massa yang diduga berasal dari arah PT VDNI. Berpakaian preman, massa yang diduga datang dari arah PT VDNI, melempar massa lawan dengan batu dan balok kayu
Saat terjadi aksi saling lempar, salah seorang massa dari PT Andalniaga, dikeroyok puluhan orang berpakaian preman. Akibatnya, korban mengalami luka dibagian kepala.
Diketahui, aksi protes terkait terlambatnya pembayaran tunggakan utang dari PT Konawe Putra Propertindo (KPP) kepada PT ABE. Utang ini, digunakan pembangunan jalan hauling dan jembatan di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Massa sudah melakukan demonstrasi sebanyak dua kali. Sebelumnya, aksi serupa juga berujung ricuh, namun ada ada korban luka.
Demonstrasi yang digelar Rabu (29/1/2020), massa dari PT Andalniaga datang dengan melindungi diri menggunakan satu unit excavator. Tetapi, ternyata excavator ini dipakai untuk membongkar jalan beton di kawasan industri pertambangan PT VDNI.
Saat berorasi, massa pendemo yang tak sabar ditemui oleh perwakilan PT KPP, langsung mengambil sikap. Excavator yang sudah disiapkan, hendak menghancurkan jalan hauling. Namun, massa yang sudah berada di depan pintu masuk kawasan industri pemurnian nikel itu langsung bergerak mengadang alat berat itu sehingga ricuh pun terjadi.
Koordinator aksi, Abdul Samad mengungkapkan, PT KPP harusnya sudah membayarkan utang piutang kepada PT ABE. Jumlah yang belum dibayar, senilai Rp 14 miliar.
“KPP harus membayar biaya pembuatan jalan dan jembatan, tapi mereka menunggak. Ini ada apa,” ujar Abdul Samad.
Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Nur Akbar, menyatakan satu orang terluka dan satu alat berat dirusak oleh karyawan PT VDNI.
“Aksi saling lempar tidak menimbulkan korban jiwa, namun satu unit eksavator milik PT Khadapi Putera Mandiri,
Dirusak,” ujarnya.
Dia menyatakan, personil Polda Sultra dan TNI ada di lokasi saat kejadian. Saat ini, kondisi sudah kondusif dan tak ada halangan bagi pengendara kendaraan bermotor untuk melalui lokasi itu.(tim)