Connect with us

Berita

Warga Sultra Menolak, TKA China Tetap Masuk Bekerja di Sultra

Published

on

Ilustrasi. (INT)

KendariMerdeka.com, Kendari – Banyak warga dan kelompok di Sulawesi Tenggara, menolak kedatangan 500 TKA China tujuan PT VDNI dan PT OSS. Alasannya, pandemi Covid-19 bisa saja memperburuk situasi.

Diketahui, penolakan itu datang dari DPRD Sultra, tokoh masyarakat dan tokoh Agama. Penolakan dari mahasiswa, datang dari Himpunan Mahasiswa Islam dan Pemuda Muhammadiyah Sultra, serta warga Konawe.

Dari rilis yang diterima media ini, Pemuda Muhammadiyah menolak TKA dengan alasan ketidakpastian ekonomi. Alasan lainnya, meningkatnya kemiskinan dan pengangguran di dalam negeri.

“Hal ini harus diperhatikan untuk menghindari kecemburuan anak bangsa. Sehingga, mengakibatkan kegaduhan publik,” kata Ketua Pemuda Muhammadiyah Sultra, La Ode Azizul Kadir dalam rilisnya.

La Ode berujar, meminta kepada Forkopimda untuk memperhatikan keselamatan nyawa rakyat yang saat ini sedang berperang melawan pandemi Covid-19.

“Dalam perspektif agama menyia-nyiakan nyawa 1 orang manusia, sama dengan menyia-nyiakan nyawa manusia seluruhnya,” ujarnya.

Ia juga menyayangkan sikap inkonsistensi Pemerintah Provinsi Sultra yang sebelumnya solid menolak TKA Cina. Namun tanggal 15 Juni 2020 Pemprov berbalik sikap mendukung masuknya TKA tersebut.

“Mendesak DPRD Sultra untuk segera memanggil Gubernur, Kapolda, perusahaan terkait PT VDNI dan PT OSS, serta seluruh pihak terkait untuk mengambil langkah tegas, berkeadilan dan memperhatikan aspek kemaslahatan umum, sehingga terwujud kehidupan harmonis dan berkelanjutan,” tegasnya.

Kepolisian RI sebagai penjamin ketertiban dan keamanan masyarakat untuk bertindak profesional dan menghindari tindakan-tindakan yang terindikasi mengistimewakan TKA.

Ketua DPRD Sultra, Abdurrahman Shaleh menyatakan, masuknya TKA China di Sultra tidak akan didukung DPRD jika tidak memenuhi standar protokol kesehatan dan sekelumit administrasi negara.

“Misalnya, karantina di Indonesia, sebelum masuk Kendari harus dipastikan apakah mereka melalui karantina, keterangan hasil tes kesehatan dari negara asal dan Kemenkes RI, serta kelengkapan surat administrasi mereka soal izin tinggal dan visa,” ujar Abdurrahman Shaleh.

Sebelumnya, Abdurrahman Shaleh sempat membuat pernyataan tegas soal TKA China. Dia menegaskan, akan memimpin demonstrasi massa jika TKA masuk ditengah Pandemi Covid-19 tanpa adanya administrasi dan standar protokol kesehatan.

Wakil Gubernur Sultra, Lukman Abunawas menyatakan, masuknya TKA China mesti dibarengi dengan perhatian kepada masyarakat lokal. Menurutnya, perusahaan mesti tidak abai dengan kondisi sosial budaya masyarakat yang masih memegang teguh nilai religius dan leluhur.

“Jangan abaikan juga soal limbah perusahaan, apalagi posisi PT VDNI berada di dekat sungai Konaweha, sumber mata air penting bagi puluhan ribu warga sekitar perusahaan. Soal kebenaran limbah ini, silahkan cek ke lapangan,” tegas Lukman Abunawas.

HRD PT VDNI Ahmad Saekuzen menyatakan, TKA China akan tetap masuk karena proses kedatangan mereka sudah sesuai dengan protokol kesehatan. Juga, surat-surat administrasi. Tidak hanya itu, mereka menggunakan visa kerja dan bukan visa wisata.

“Ini sudah sesuai prosedur kedatangan mereka, sudah melewati semua kebijakan dan standarisasi yang ditetapkan negara, tidak ada masalah,” ujar Ahmad Saekuzen.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

10 Gram Sabu Dalam Gagang Sapu Gagal Diselundupkan ke Lapas Kendari

Published

on

KENDARI – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kendari kembali menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu untuk dikirim ke warga binaan pemasyarakatan (WBP). Sabu yang dibawa oleh seorang pengunjung itu disimpan kedalam gagang sapu ijuk, Rabu (15/1/2025).

Kepala Lapas Kelas IIA Kendari, Herman Mulawarman mengungkapkan, penyelundupan barang haram itu didapati petugas saat melakukan pemeriksaan barang titipan warga. yang ditujukan kepada narapidana.

“Kemarin terjadi upaya penyelundupan sabu-sabu oleh pengunjung, namun kita bisa gagalkan melalui pemeriksaan kedua,” Ujar Herman.

Kata Herman, sabu yang diselipkan kegagang sapu ijuk untuk mengelabui petugas itu, ditujukan kepada narapidana berinisial A. Petugas yang menerima titipan itu curiga usai melihat bagian gagang sapu yang telah dilem.

“Setelah dibongkar dan diperiksa, dari lubang gagang sapu itu dan ditemukan dua saset sabu,” Terangnya.

Ia menjelaskan, dari 2 saset sabu yang ditemukan petugas, masing-masing seberat 5 gram sehingga jika totalkan menjadi 10 gram.

Dia menjelaskan bahwa usai temuan itu, Lapas Kendari langsung berkoordinasi dengan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) untuk menindaklanjut, sementara pihak rutan juga telah mengidentifikasi identitasnya warga pengantar sapu itu

“Saat ini kasus itu diserahkan kepada BNN Kendari, kami sudah berikan video CCTV serta Nomor KTP dan alamatnya yang dimasukkan saat mendata sebagai pengunjung lapas,” Tutupnya.

Continue Reading

Berita

Diduga Nambang Hingga ke Bahu Jalan Trans Sulawesi, DPRD Kolut Bakal Panggil PT CSM

Published

on

KOLAKA UTARA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) rencananya akan memanggil PT Citra Silika Mallawa (CSM) untuk melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dalam waktu dekat. Hal itu didasari atas tindakan PT CSM yang diduga melakukan pertambangan ore nikel hingga ke bahu jalan Trans Sulawesi, tepatnya di Blok Susua-Sua Totallang, Kolut.

Ketua DPRD Kolut, Fitra Yudi, mengungkapkan rasa geramnya atas tindakan PT CSM yang dinilai mengancam keselamatan dan kelancaran akses publik di jalan Trans Sulawesi.

“Saya perhatikan melihat pertambangan di Kolut, sekarang ini teman-teman di komisi mau mempelajari dulu, takutnya mereka ada aturan sendirinya, apakah mereka punya aturan berapa jarak yang aman dari fasilitas umum untuk melakukan pertambangan,” ujar Yudi .

Yudi menambahkan bahwa DPRD Kolut telah melakukan pengecekan langsung ke lokasi pertambangan dan menemukan bahwa PT CSM memang melakukan aktivitas pertambangan hanya beberapa meter dari jalan raya.

“Saya sudah komunikasi dengan humas PT CSM, namun dia tidak pedulikan bahkan DPRD seolah-olah tidak dihiraukan, dalam artian tidak ada etikad baiknya, hingga kami akan memanggil mereka untuk melakukan RDP dalam dekat ini,” tegas Yudi .

Selain itu, DPRD Kolut juga telah melakukan konsultasi dengan Balai Jalan Nasional di Kendari untuk mendapatkan informasi terkait regulasi jarak aman pertambangan dari fasilitas umum. DPRD Kolut juga akan melakukan komunikasi dengan PTSP kabupaten dan provinsi terkait penerbitan izin PT CSM .

Tidak hanya PT CSM, DPRD Kolut juga berencana memanggil semua perusahaan tambang di Kolut untuk melakukan RDP. Hal ini dilakukan sebagai langkah preventif untuk mencegah kerusakan lingkungan dan infrastruktur yang lebih luas.

“Kita akan panggil semua perusahaan tambang di Kolut untuk melakukan RDP, karena kalau tidak begini mereka akan seenaknya merusak daerah kita,” tegas Yudi.

Panggilan RDP ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk menyelesaikan permasalahan pertambangan di Kolut. DPRD Kolut berharap PT CSM dan perusahaan tambang lainnya dapat menunjukkan komitmen mereka untuk menjalankan aktivitas pertambangan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan, dengan tetap memperhatikan keselamatan dan kelestarian lingkungan.

Continue Reading

Berita

Operator Buldoser di PT Hillcon Site IBM Konut Tewas Usai Terjun Dari Tebing

Published

on

KENDARI – Seorang pekerja tambang PT Hillcon Jaya Sakti meninggal dunia usai mengalami kecelakaan kerja di lokasi PT Indra Bhakti Mustika (IBM) Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Korban berinisial SPR, ia merupakan seorang operator alat berat jenis buldoser. Insiden kecelakaan yang dialami korban terjadi di malam hari tepatnya pada 24 Desember 2024.

Rekan korban bernama R menceritakan bahwa kejadian itu bermula saat SPR sedang melaksanakan shift malam.

“SPR merupakan operator alat berat jenis buldoser di PT Hillcon Site IBM Konut. Korban tengah melaksanakan shift malam,” ungkap R.

R yang menyaksikan peristiwa nahas itu menyebut, alat berat yang dioperasikan oleh SPR sedang beraktivitas, tiba-tiba korban terjun dari tebing bersama alat berat, sehingga korban terjepit di dalam kabin doser dalam posisi terbalik.

“Korban terjepit dalam kabin doser. Akibatnya menimbulkan accident fatality, semoga rekan-rekan karyawan PT Hillcon Jaya Sakti Site IBM maupun perusahaan lain bisa lebih hati-hati dan safety,” imbuhnya.

Hingga berita ini diterbitkan, manajemen PT PT Hillcon Jaya Sakti belum memberikan tanggapan resmi terkait kecelakaan kerja ini. Awak media masih berusaha mengonfirmasi pihak terkait lainnya.

Sebagai informasi, PT Hillcom merupakan join operasional (JO) eksklusif PT Indra Bhakti Mustika yang bergerak di bidang pertambangan yang ada di Desa Tambakua, Kecamatan Wiwirano, Konawe Utara.

Continue Reading

Trending