KendariMerdeka.com – Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Lukman Abunawas mendapat kritikan dari salah seorang kuasa hukum senior. Adalah Nasruddin, membantah pernyataan Lukman Abunawas soal status organisasi Kempo di Sultra yang legal hanyalah Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia (Perkemi).
Lukman menyatakan, Perkemi Sultra sudah secara resmi terdaftar dan diakui oleh Komite Olah Raga Nasional (KONI) pusat maupun daerah. Pernyataan itu menuai polemik dan reaksi dari Persatuan Olahraga Kempo Indonesia (Porkemi) Sultra.
Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Porkemi Sultra, Nasrudin menyebut, selain Perkemi, ada juga persatuan Kempo di Sultra bernama Porkemi. Sehingga pernyataan mantan Bupati Konawe itu ia anggap tidak etis.
“Tidak etis seorang wakil gubernur berbicara seperti itu. Porkemi juga punya dasar hukum, karena berdiri dari 2018, sudah terdaftar di Kemenkumham. Kemudian Porkemi juga sebagai anggota KOI dan ada surat keputusannya,” tegas Nasrudin di salah satu Warkop di Kendari, Senin (3/2/2020).
Menurut Nasrudin, Lukman Abunawas juga tak paham dan tidak mengerti perihal eksistensi Porkemi di Sultra. Namun, ia juga tidak menampik jika Porkemi tidak terdaftar di KONI.
“Kalau dia bilang cuma 1, dia gak ngerti, kita ada, punya pengurus pusat, apa dasar hukumnya dia bilang tidak ada, kecuali dia tidak ngerti. Tidak ada negosiasi dengan olahraga orang lain, itu urusan dia, dia mau apa urusan dia, cuma jangan sampai misalnya Porkemi mau dihalangi, saya lawan,” tandasnya.
Nasrudin juga mengakui Porkemi belum mendaftar di KONI, tapi menurut dia urusan mendaftar ke KONI adalah urusan pengurus pusat Porkemi. Meski belum terdaftar di KONI, Nasrudin menyebut Porkemi terdaftar di KOI.
“Kita belum mendaftarkan, itu urusannya pengurus pusat. Di daerah tinggal menerima arahan dari pusat. Organisasi ini dua duanya diakui oleh pemerintah, KONI diakui pemerintah, KOI juga diakui,” ujarnya.
Pengacara kawakan ini berkata, Porkemi yang ia pimpin sudah resmi terbentuk di Sultra sejak 2019 lalu. Dan dalam waktu dekat, Porkemi juga akan membentuk kepengurusan hingga ke tingkat kabupaten/kota.
“Di Sultra sudah terbentuk Porkemi, 2019 kemarin pengukuhannya. Dan kita akan bentuk di Kabupaten/Kota. Kemarin sudah UKT yang diikuti oleh 165 kesatria, jumlah kesatria kita dalam waktu 5 bulan itu sudah hampir 300 kesatria,” katanya.
Nasrudin menegaskan, Porkemi akan terus menunjukan eksistensinya di Sultra, dan memiliki tujuan untuk bisa berlaga di olimpiade.
“Kita sport, tujuannya ke Olimpiade. Biarkan alam yang menyeleksi dan alam yang menilai. Kita Porkemi Sultra berprestasi, kita sudah ke ajang Kejurnas, dan menyumbang 2 emas 1 perunggu, tidak pake uang negara,” tukasnya.