Connect with us

Peristiwa

Wabah Virus Corona, 4 Mahasiswa Asal Sultra Terisolasi Di Wuhan

Penulis: Redaksi
Editor : Redaksi

Published

on

Hidayatullah, Orang Tua Salah Satu Mahasiswi Sultra yang Tertahan di Provinsi Wuhan, China.

Kendarimerdeka.com – Mahasiswa Sulawesi Tenggara (Sultra) yang menjalani studi di Wuhan Cina saat ini, terisolasi akibat mewabahnya virus corona. Hal ini dalam upaya pemerintah menghindarkan mahasiswa terjangkit virus mematikan tersebut.

Salah satu mahasiswa asal Sultra yang tertahan di dalam Kota Wuhan bernama Yayu Indah Maharani (19). Informasi dari orang tuanya bernama Hidayatullah, ada sepuluh orang mahasiswa asal Sulta yang berada di Wuhan.

Dari jumlah sebanyak ini, 4 diantaranya diisolasi pihak kampus. Mereka ditempatkan dalam asrama kampus dan tak dibolehkan keluar.

“Komunikasi terakhir pagi tadi dengan anak saya (Yayu). Dia dan tiga rekannya di dalam ruang isolasi. Kalau 6 orangnya ada di luar Wuhan,” ungkap Hidayatulah saat ditemui, Senin 27 Januari 2020.

Ia mengatakan, Yayu merupakan mahasiswa kedokteran Fakultas Kedokteran Hubei University Of Scince And Technology di Wuhan. Yayu, akan menjalankan studinya selama 6 tahun sejak 2019 sampai dengan 2025 di negara tirai bambu itu.

“Saya berharap pemerintah bisa mengambil langkah cepat untuk memulangkan mereka ke Indonesia. Tentunya kami orang tua akan tidak tenang, mencemaskan anak kami di sana,” katanya.

Saat ini lanjut Hidayatulah, logistik di Wuhan saat ini masih berkecukupan. Namun ia khawatir, jika berlangsung lama anaknya berada di ruang isolasi, persiapan logistik akan menipis.

“Stok makanam masih ada. Tapi kalau berjalan lama pasti akan habis,” cemasnya.

Dari koordinasi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing, saat ini terus memantau perkembangan dari kasus virus Corona. Mereka terus memantau informasi terkait penelitian dan pengawasan ketat pada kasus ini.

“Mereka di batasi ruang gerak untuk antisipasi penyebaran virus corona ini,” ujarnya.

Diketahui, pertama kali virus Corona menyebar di pasar hewan yang ada di provinsi Wuhan, Tiongkok pada bulan Desember 2019 yang lalu. Dugaan terkuat munculnya virus Corona akibat mengkonsumsi kelelawar buah yang menjadi hidangan favorit di Wuhan.

Hal tersebut semakin diperkuat dari temuan penelitian yang diterbitkan pada China Science Bulletin, para peneliti mengklaim terdapat banyak virus Corona baru pada seekor kelelawar.

Hal senada disampaikan oleh peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok dan Institut Pasteur Shanghai yang menemukan fakta bawa virus Corona dapat mengikat protein manusia bernama ACE2.

Selain disebarkan hewan ke manusia, virus ini sangat mudah menyebar antar manusia melalui interaksi langsung dengan orang yang positif terjangkit virus Corona.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Peduli Korban Banjir, Bupati Konawe Salurkan Bantuan

Penulis : Juharni

Published

on

KendariMerdeka.com – Bupati Konawe menunjukan sikap kepeduliannya terhadap masyarakat Kolaka Utara (Kolut). Banjir bandang yang melanda daerah tersebut, membuat Kery Saiful Konggoasa turun tangan.

Dia merasa prihatin dan menyalurkan bantuan pribadinya kepada korban bencana banjir di sejumlah Desa. Bantuan pribadi dari Kery Saiful Konggoasa (KSK) berupa beras 5 ton dan Mie instan sebanyak 749 bal yang di terima langsung oleh wakil Bupati Kolaka utara H. Abbas, SE.

“Saya mengharapkan paket bantuan tersebut dapat dimanfaatkan,”tuturnya dalam kegiatan penyerahan bantuan, yang bertempat di kantor BNPB kolaka utara. (19/12/2020).

Sebagai wujud kepedulian terhadap para korban banjir kata Kery, bantuan tersebut hanya berisikan paket yang jumlahnya tidak seberapa. Paling tidak bantuan yang kami berikan bisa sedikit membantu dan meringankan beban masyarakat.

“Dampak banjir ini nampaknya akan terus berlangsung, karena BPBD Kolaka utara juga terus mendapat laporan dari sejumlah Kepala desa sehingga dirinya juga bakal melakukan monitoring ke desa-desa yang terkena dampak banjir,”katanya.

Continue Reading

Berita

Pamit Mencari Kayu Pria di Buton Hilang di Hutan

Penulis : Hamid

Published

on

KendariMerdeka.com, Kendari – Seorang pria asal Kabupaten Buton, La Damai (60) dilaporkan hilang usai mencari kayu di hutan desa Waondo wolio Kecamatan kapuntori, Kabupaten Buton, pada Jumat (27/11/2020).

Korban diketahui hilang setelah tak kunjung kembali usai pamit mencari kayu penyangga tumbuhan tomat sejak, Sabtu (27/11).

Kepala Basarnas Kendari, Aris Sofingi mengatakan, hilangnya korban baru diketahui usai mendapat laporan dari kapolsek Kapuntori AKP La Ajima, yang melaporkan kondisi hilangnya korban tersebut

“Berdasarkan laporan tersebut, pada pukul 15.00 wita tim rescue pos sar Baubau diberangkatkan menuju lokasi kejadian untuk melakukan pencarian,” jelasnya.

Lanjut ia mengatakan, oprasi pencarian dilakukan, dibantu keluarga korban.

“Namun sampai hari ini pencarian masih memperoleh hasil nihil,” tutupnya.

Continue Reading

Berita

Lurah Mokoau Diduga Menghalangi Pengalihan Hak Atas Tanah, Warga Tempuh Jalur Hukum

Penulis : Kur

Published

on

KendariMerdeka.com, Kendari – Sikap Lurah Mokoau, Kecamatan Kambu Kota Kendari tak patut dicontoh. Bagaimana tidak, dia diduga menghalang-halangi proses pembuatan pengalihan hak atas sebidang tanah yang dimiliki oleh Warga bernama Siti Nurlina. Sikap yang diambil Lurah ini tak mencerminkan pemberian pelayanan yang baik kepada warganya. Pasalnya, sikap Lurah tersebut tak didasari dalil yang jelas.

Atas sikap Lurah tersebut, Siti Nurlina menempuh jalur hukum. Dia bersama pengacaranya menggugat Lurah Mokoau Kota Kendari. Tak hanya itu, Siti Nurlina melalui pendamping hukumnya Dr Fatahillah juga menggugat Walikota Kendari Zulkarnain Kadir sebagai Pembina dan pengawas perangkat pemerintahan untuk Lurah. Fatahillah mengklaim lahan 1 hektar milik kliennya bersih dari segala sengketa. Dia hanya meminta Lurah untuk memberikan pelayanan atas urusan pengalihan hak atas sebidang tanah milik kliennya.

Menurut dia, lahan kliennya yang berada di Jalan Dr Komjen Muh Yasin Kelurahan Mokoau tak punya permasalahan. Semua pemilik lahan di lokasi batas-batas sebidang tanah tersebut tak ada yang mengklaim nya . Pemilik lahan memiliki alas hak Tahun 1983 yang didukung dengan sejumlah dokumen lainnya. Sertifikat tanah dibatas – batas lahan tersebut terurai sesuai peta yang dikeluarkan oleh BPN Kendari. Dimana lokasi tersebut memang milik kliennya Siti Nurlina.

“Kami merasa binggung dengan Lurah Mokoau ini. Lurah yang lama tidak mempermasalahkan soal lahan ini. Kenapa dia (Lurah Mokoau) tiba-tiba mengklaim bahwa lahan tersebut milik seseorang. Kalau memang milik seseorang, silahkan tunjukan buktinya. Jangan mencoba menghambat pengurusan masyarakat atas dasar kepentingan pribadi,” tegas pengacara senior ini.

Fatahillah menduga, Lurah Mokoau melakukan perbuatan melawan hukum . Sebab, dia menghambat proses jual beli yang bakal dilakukan kliennya. Dia mengatakan, dasar untuk pengurusan pengalihan hak, adalah untuk menerbitkan sertifikat dilahan tersebut. Kemudian, akan dilakukan penjualan oleh Siti Nurlina. Fatahillah mengatakan, Lurah Mokoau tidak boleh menghalang-halangi kepentingan masyarakat untuk mendapatkan hak sebagai warga Negara.

“Makanya, perkara ini saya bawa ke ranah hukum. Saya sudah mencoba bertemu pada tanggal 13 Oktober, kemudian 15 Oktober . Kemudian saya lakukan mediasi, tapi ini Lurah ngotot bahwa lahan tersebut ada yang miliki. Dasarnya apa?,”tanya Fatahilah .

Berkaitan dengan gugatan yang dilayangkan ke Walikota Kendari, kata Fatahillah ini sebagai bukti bahwa Walikota tak menjalankan tugasnya sebagai fungsi pembina. Yakni membina perangkat kerjanya yaitu lurah. Dengan gugagatan ini, dia berharap Lurah Mokoau sadar bahwa apa yang dilakukan merupakan perbuatan salah.

“Saya juga berharap Walikota untuk mengevaluasi dan mencopot lurah Mokoau, karena tak melayani masyarakat dengan baik. Mengendepankan kepentingan pribadi,”tuturnya. Dia mengaku sudah mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Kendari untuk menguji tindakan lurah tersebut.

Continue Reading

Trending