Connect with us

Berita

Rekor Tak Pernah Kalah Dua Laode FC Terus Bertahan

Redaksi

Published

on

Manajer Dua Laode FC, La Ode Songko Panatagama berpose dengan pemain, pelatih dan official Dua Laode FC usai pertandingan di Stadion UHO, Kendari

KendariMerdeka.com, Kendari – Eksistensi tim sepakbola Dua Laode FC sebagai satu-satunya tim asal Sultra yang belum pernah kalah terus bertahan. Teranyar, Dua Laode FC kembali mengalahkan tim Kendari All Star 2-1 (1-0) di Stadion Universitas Haluoleo (7/1).

Bermain dengan formasi 3-5-2, anak-anak Dua Laode FC mampu bermain spartan sepanjang pertandingan. Tim Kendari All Star yang diperkuat oleh dua pemain yang bermain dikompetisi elit tanah air, Saddil Ramdhani (Bhayangkara FC) dan Takwir (Borneo FC) serta pemain-pemain terbaik asal Kota Kendari lainnya

Jalannya Pertandingan.
Kedua tim bermain dalam tempo cepat sejak peluit kick off dibunyikan. Tim Kendari All Star yang mengandalkan Saddil Ramdhani dilini depan dan Takwir dilini tengah berulang kali melakukan serangan kelini pertahanan Dua Laode FC, namun barisan pertahanan Dua Laode FC yang ditempati oleh Trio ASP (Alsia, Pocay dan Suhardin) bermain taktis meredam setiap serangan.

Sebaliknya tim Dua Laode FC melakukan kombinasi serangan dari sisi winger kanan yang ditempati oleh Alan Marhan dan winger kiri yang ditempati oleh Verlin. Sebaliknya Trio gelandang Dua Laode FC Hadi El-Fathar, Karfan dan Kurniawan beberapa kali memberikan umpan jauh untuk duet striker Doni dan Baim, namun beberapa kali upaya serangan kandas oleh ketatnya barisan pertahanan Kendari All Star.

Gol Dua Laode FC akhirnya tercipta dipertengahan babak pertama melalui sundulan Alan Marhan memanfaatkan umpan silang Verlin dari sisi kanan pertahanan Kendari FC. Skor 1-0 bertahan hingga babak pertama usai.

Memasuki babak kedua, pelatih Dua Laode FC, Abdul Razak melakukan perubahan pola permainan dengan mengandalkan umpan pendek cepat. Trio gelandang Dua Laode FC terlihat lebih leluasa mengatur serangan, hingga akhirnya gol kedua tercipta dari kaki Doni.

Unggul 2-0, pelatih Dua Laode FC melakukan tiga pergantian dengan memasukkan Amin, Rahmat Febrian dan Musrifin. Sebaliknya tim Kendari All Star juga melakukan beberapa pergantian. Jual beli serangan kembali terjadi dengan tempo yang semakin cepat. Dalam satu kemelut didepan gawang, Saddil Ramdhani dijatuhkan oleh pemain Dua Laode FC dan berbuah finalti. Saddil Ramdhani yang mengeksekusi tendangan finalti sukses menjebol gawang Dua Laode FC yang dijaga oleh Dino J. Ibrahim. Hasil 2-1 bertahan hingga akhir pertandingan.

Rektor UHO Beri Masukan Pelatih Dua Laode FC.
Hal menarik dari laga dua tim elit Sultra itu rupanya menyisakan cerita unik. Seperti halnya pengakuan pelatih Dua Laode FC, Abdul Razak.

Kepada Kendari Merdeka, Abdul Razak mengakui jika dirinya mendapatkan masukan dari Rektor Universitas Haluoleo Prof. Muh Zamrun dipertengahan babak pertama. Menurut Razak, Prof Zamrun meminta dirinya melakukan rotasi lini tengah dengan menukar posisi Alan dan Verlin jika serangan mandek. Sebaliknya lini tengah, Prof Zamrun menyarankan agar Karfan bertukar peran dengan Kurniawan serta meminta striker Dua Laode FC, Baim untuk lebih rajin bergerak.

“Beliau (Prof Zamrun-RED) memberikan masukan dan Saya langsung melakukannya. Alhamdulillah dua gol tercipta sore hari ini. Saya juga kaget beliau mengamati peran pemain dengan detail”, ujar Razak.

Rekor Dua Laode Terjaga.
Kemenangan yang diraih oleh Dua Laode FC berarti memperpanjang rekor sebagai tim asal Sultra pertama yang tidak pernah terkalahkan dalam kurun waktu satu tahun. Tahun 2020, tim Dua Laode FC bermain sebanyak 28 kali dengan raihan 26 kali kemenangan dan 2 kali hasil seri.

CEO Dua Laode FC, Kombes La Ode Aries El Fathar, S.IK melalui sambungan telepon kepada Kendari Merdeka mengungkapkan kegembiraannya atas kinerja anak asuhnya. Direktur Reskrim Polda Sultra itu juga menyampaikan terima kasih kepada Rektor UHO atas fasilitas stadion UHO yang diberikan kepada Dua Laode FC.

“Alhamdulillah, anak-anak bekerja bagus. Sampai saat ini anak-anak belum pernah kalah itu artinya pelatih, pemain dan official bekerja dengan baik. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Rektor UHO yang telah memberikan fasilitas berupa stadion termegah di Sultra sebagai tempat anak-anak berlatih dan bertanding”, demikian Kombes La Ode.

Dua Laode FC adalah tim yang dimiliki oleh Kombes Pol La Ode Aries El-Fathar dan La Ode Songko Panatagama. Saat ini Dua Laode FC disponsori oleh MZF 10 The Professor, PT Indonesia Nickel Industry dan Wartalensa.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Kapitan Beberkan Sejumlah Dugaan Pelanggaran Tambang PT SSB di Konawe Utara

Published

on

KENDARI – Koalisi aktivis pemerhati lingkungan dan pertambangan (Kapitan) Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam menyoroti aktivitas pertambangan ore nikel PT Sultra Sarana Bumi (SSB) di Blok Tapunopaka, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Minggu 16 Maret 2025.

Presidium Kapitan Sultra, Asrul Rahmani mengatakan dari hasil monitoring di lokasi milik PT SSB di Konut, mereka sudah mengantongi data yang lengkap terkait sejumlah dugaan pelanggaran.

Mulai dari jalan houling yang digunakan diduga tidak sesuai dengan rencana awal pertimbangan teknis izin koridor yang dikeluarkan Dinas Kehutanan (Dishut) Sultra yang merupakan lintasan eks PT Intisecta melewati jalur Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Antam Site Tapunopaka menuju Jety.

“Kami juga menduga aktifitas pertambangan serta sarana dan prasarana PT SSB masuk dalam kawasan hutan,” ungkap Asrul Rahmani.

Selain itu, Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) PT SSB telah berakhir dan tidak menjalankan rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) sesuai pertimbangan teknis syarat keluarnya perpanjangan IPPKH serta IUP perusahaan tersebut telah diakuisisi saham 100 persen dari pemilik lama.

“Ini merupakan indikasi jual beli Izin Usaha pertambangan dengan pola “hostile take over” secara menyuluh,” ujarnya.

Pihaknya juga menduga pembangunan Jety PT SSB tidak sesuai titik koordinat awal berdasarkan pertimbangan teknis,kajian lingkungan.

“Olehnya diduga izin penetapan lokasi, izin pembangunan, hingga izin pengoperasiannya dinilai cacat admistrasi,” bebernya.

Asrul membeberkan bahwa fisibility studi (FS) dalam Rencana kerja anggaran biaya (RKAB) terdapat banyak ketimpangan yang menabrak sejumlah regulasi pertambangan yang berlaku.

Dari kasus hutan, bahwa Dishut Sultra disinyalir ikut bermain dalam upaya pembiaran serta diduga memainkan laporan pertimbangan teknis yang tidak sesuai fakta dilapangan dibuktikan surat permintaan klarifikasi selama 1 bulan telah dilayangkan oleh Kapitan Sultra.

Namun sampai saat ini tidak dibalas sesuai aturan Undang-undang nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan informasi publik, dimana Pemerintah wajib memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat dalam sistem pemerintahan yang baik.

“Olehnya itu, kami meminta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM RI) untuk mengevaluasi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) PT SSB,” bebernya.

Terakhir, Asrul meminta Kementerian Kehutanan agar mengevaluasi kinerja Dinas Kehutanan Provinsi Sultra dan memberikan sanksi tegas kepada pelaku usaha yang nakal.

Continue Reading

Berita

Cerita Warga Kecamatan Mowila Soal Dugaan Serobot Lahan Hingga Janji Manis PT Merbau

Published

on

KENDARI – Lagi, dugaan penyerobotan lahan milik masyarakat oleh perusahaan kelapa sawit kembali terjadi. Kali ini, kriminalisasi itu dirasakan warga Desa Rakawuta, Kecamatan Mowila, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra)

Berdasarkan pengakuan seorang warga bernama Aziz bahwa konflik agraria antara pemilik lahan dan PT Merbau Jaya Indah Raya terjadi sejak tahun 2010. Perusahaan menawarkan kerjasama dalam bidang perkebunan sawit kepada warga dengan cara sistem plasma.

“Pada saat itu pihak PT menawarkan berbagai macam keuntugan kepada warga yang mau bergabung,” ungkap Aziz.

Tawaran itu diantaranya adalah, sistem bagi hasil 80-20 atau 80% untuk perusahaan dan 20% untuk warga, jaminan kesehatan, upah harian, biaya sekolah anak hingga di bangku sekolah menengah atas (SMA/SMK/sederajat) serta jaminan pangan untuk warga.

Kata Aziz, perusahaan juga berjanji 3 bulan setelah penandatanganan dan pemberian uang SIP kepada warga, pihak PT akan segera mengerjakan lahan tersebut, namun hal itu tidak terwujud hingga sampai 5 tahun dari waktu yang dijanjikan perusahaan.

Sehingga warga menganggap pihak perusahaan tidak bersungguh-sungguh dan mengundurkan diri dan warga kemudian kembali mengolah lahannya dengan menanami lada atau merica maupun tanaman perkebunan lainnya.

“Setelah 5 tahun tidak ada tindak lanjut, tiba-tiba saja pihak perusahaan datang dan menggusur lahan warga tanpa memberikan konfirmasi ataupun memberikan surat jaminan plasma seperti yang telah dijanjikan kepada warga. Selain itu, lahan warga yang tidak ikut mendaftar juga ikut digusur,” katanya.

Aziz membeberkan bahwa menurut pihak perusahaan bahwa seluruh lahan di Desa Rakawuta dan sekitarnya sudah menjadi hak milik PT Merbau Jaya Indah Raya berdasarkan bukti kepemilikan melalui surat Berita Acara Pengukuran Lahan/Tanah (BAP), Surat Pernyataan Pengalihan/Penyerahan Penguasaan Lahan dan Hak Guna Usaha (HGU).

“Sungguh tipu daya yang luar biasa, karena sampe sekarang pun warga tidak pernah merasa menjual tanahnya. Memang dulu perusahaan memberikan kompensasi kepada warga sebesar Rp700ribu hingga Rp1 juta, tapi itu bukan uang jual beli, melainkan sebagai gantirugi tanaman,” bebernya.

“Kenyataan ini sangat memukul hati warga, maka dari itu warga menuntut keadilan dan menghendaki tanahnya atau haknya kembali serta memutus segala hubungan dengan PT Merbau Jaya Indah Raya,” tambahnya.

Sementara itu, Humas PT Merbau, Mursalim yang dikonfirmasi pada (13/3/25), melalui telepon seluler enggan memberikan tanggapan apapun.

Continue Reading

Berita

Aksi Heroik Seorang Ibu Usir Aktivitas Tambang PT Rimau di Kecamatan Pomalaa

Published

on

KENDARI – Seorang warga Desa Sopura, Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) terpaksa hentikan aktivitas penggusuran yang diduga dilakukan perusahaan PT Rimau New World.

Aksi ini nekat perusahaan menggusur lahan warga diabadikan dalam sebuah video berdurasi 1 menit 12 detik, yang telah diposting oleh akun Facebook (FB) bernama @Indy Alzah, Rabu (12/3/2025) kemarin.

Dalam video tersebut, seorang ibu-ibu meminta sejumlah alat berat milik PT Rimau New World untuk menghentikan aktivitasnya.

“Berhenti berhenti, berhentiko, berhenti berhentiko,” ucap ibu-ibu yang diketahui pemilik lahan yang diduga digusur PT Rimau.

Mendengar perkataan pemilik lahan, sejumlah karyawan yang tengah bekerja langsung bergegas meninggalkan lokasi.

Pemilik lahan yang sudah dalam kondisi emosi mempertanyakan, siapa yang memerintahkan para pekerja untuk menggusur lahannya.

Padahal kata, menurut ibu-ibu tersebut, sudah ada kesepakatan antara kedua belah pihak agar tidak melakukan aktivitas pengusuran, sebelum ada kesepakatan yang disepakati pemilik lahan dan perusahaan.

“Sudah ada pembicaraan diatas, jangan ada yang kerja, tapi kenapa dimasukkan alat, kurang ngajar memang, berhentiko,” teriaknya.

Aksi nekat perusahaan ini pun, menuai banyak komentar negatif dari pengguna

FB, salah satunya akun FB @Anthy Fanya.

“Sama punyanya oherQ, mereka gusur baru blum ad ksepakatan harga,” sebutnya.

Sementara, akun FB @Indah Atam Ais mendukung perlawanan kepada perusahaan yang seenaknya memasuki lahan masyarakat, tanpa ada kesepakatan yang jelas.

“Gas terus bu kalau hakta patut di perjuangkan,” ujarnya.

“Sungguh miris ya kalo hak masyarakat kecil tertindas demi pembukaan lahan,” tulis akun FB @Suhardin Sudding.

“Eee kodong stengah matinya itu org tua dia buka lahan baru mau seenaknya sj mereka lain yg mengolah lain yg menjual bagaimana ceritanya itu,” sebut akun FB @Rahmat Alfatih.

Hingga kini, video yang diposting di media sosial (Medsos) FB itu telah dibagikan sebanyak 201 kali, like 370, dan komentar 122.

Sementara, hingga berita ini turunkan, awak media ini masih berupaya untuk menghubungi dan mengkonfirmasi pihak PT Rimau New World.

Continue Reading

Trending