KENDARI – Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Sulawesi Tenggara (Sultra), Sahid resmi melantik dan mengukuhkan pengurus daerah Perkumpulan Pensiunan Kehutanan Indonesia (Penshutindo) Sultra masa bakti 2023-2028.
Penshutindo Sultra kini di nahkodai oleh mantan Kadishut Muna periode 2011- 2017 yaitu Haris, yang sebelumnya terpilih secara aklamasi.
Kadishut Sultra, Sahid mengatakan dengan dilantiknya pengurus Penshutindo yang baru, diharapkan silahturahmi antara pensiunan Kehutanan dengan pegawai Dishut sekarang bisa terus terjalin.
Terutama kontribusi pemikiran dari para pensiunan ini, diharapkan bisa membantu dalam pelaksanaan tugas-tugas Dishut Sultra itu sendiri.
“Pensiunan ini kan senior-senior kita, mereka masing-masing punya keahlian di bidangnya. Sehingga bisa membantu kami, memberikan arahan dalam pelaksanaan tugas-tugas sehari-hari,” kata Sahid.
Untuk lebih mempererat silaturahmi itu, bilang Sahid dalam setiap bulan akan dilaksanakan pertemuan dengan saling bertukar pikiran terkait masalah kehutanan.
Misalnya, terkait antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang saat ini kerap terjadi saat musim kemarau.
Serta menjadi narasumber dalam pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan Dishut.
Ketua Penshutindo Sultra terpilih, Haris mengaku usai dilantik hari ini pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan pertemuan untuk membahas program kerja yang akan dilaksanakan.
Apalagi selama 5 tahun terakhir organisasi tersebut tidak berjalan maksimal.
“Kita akan lakukan pertemuan dengan pengurus lainnya untuk bahas program kerja. Saya kira dalam waktu dekat karena kita butuhkan organisasi ini agar berjalan terus, apalagi selama ini kurang maksimal,” bebernya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Sultra, Badrun Raona mengungkapkan komunikasi antara dinas, atau lembaga dengan para pensiunan diharapkan tetap terjalin. Sehingga dengan adanya organisasi Penshutindo ini dapat memudahkan komunikasi mereka.
“Saling mengisi, karena yang sudah pensiun kan sudah banyak pengalamannya. Jadi ada komunikasi yang baik,” ucapnya.
Bahkan, para pensiun juga tidak boleh merasa diri sudah purnabakti sehingga ia tidak bisa berkontribusi bagi lembaga.
“Padahal sepanjang usia kita dari pensiun sampai usia berakhir, tetap kita memberikan apa yang bisa kita lakukan, misalnya pemikiran,” pungkasnya.
Perlu diketahui, Penshutindo ini terbentuk di Sultra sejak 11 tahun lalu, hingga saat ini jumlah pengurus yang terdata sekitar kurang lebih 240 orang.