Connect with us

Pendidikan

Pelajar di Sultra Bakal Dilatih dan Diajar Cara Bertenun

Published

on

Kadis Dikbud Sultra, Yusmin.

KENDARI – Siswa-Siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) bakal dilatih dan diajarkan cara menenun dan menjahit pakaian seragam sekolah dari kain tenun.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadis Dikbud) Sultra, Yusmin, mengatakan bahwa program ini untuk mendukung dan menjalankan program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta melestarikan nilai-nilai budaya yang ada di Sultra.

“Nanti kita akan mengajarkan tata cara menenun sekaligus filosofinya dengan sejarahnya. Jadi orang-orang tua yang pintar menenun akan hadirkan di sekitar untuk mengajarkan anak-anak SMK”, kata Yusmin saat diwawancarai awak media, Selasa, 2 April 2024.

Menurutnya, kemampuan siswa dalam membuat kain tenun hingga merancang pakaian seragam merupakan inovasi yang harus terus dikembangkan untuk melestarikan kebudayaan khususnya keterampilan tenun.

Pasalnya, saat ini rata-rata orang yang pintar membuat kain tenun merupakan kalangan orang tua. Sehingga dikhawatirkan ke depannya akan kehabisan orang-orang yang pintar menenun.

“Jadi jangan hanya fashion show saja yang ditampilkan, tapi bagaimana kita bisa membuat kain tenun itu sendiri. Ini yang lebih penting, apalagi sekarang ini yang pintar menenun hanya orang-orang tua kita yang ada di kampung,” tuturnya.

Selain itu, lanjut Yusmin, pemberian pelatihan tenun ini akan meningkatkan kompetensi dan kreatifitas siswa karena diberikan kebebasan dalam menyalurkan ide dan gagasan.

Untuk itu, di tahun 2024 ini pihaknya telah mengalokasikan anggaran untuk pengadaan kain tenun yang akan didesain untuk pakaian seragam sekolah SMA/SMK yang ada di Sultra.

“Kita yang siapkan anggarannya untuk pengadaan kain dan nanti kita hadirkan desainer untuk desain bajunya selanjutnya akan dijahit oleh siswa-siswi SMK khususnya jurusan busana. Karena mereka sudah punya alat,” tukasnya.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pendidikan

279 Mahasiswa STMIK Bina Bangsa Kendari Resmi Menyandang Gelar Sarjana

Published

on

KENDARI – Sebanyak 279 Mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Bina Bangsa Kendari mengikuti prosesi wisuda pada Senin, 2 Desember 2024. Acara wisuda ke-XVI ini dihadiri oleh Ketua Yayasan Bina Bangsa Muliati Saiman, PLT Ketua STMIK Bina Bangsa Omar Wahid, Ketua Jurusan, para dosen, dan orang tua mahasiswa.

Wisuda ini merupakan proses seremonial mencetak sarjana baru atau berakhirnya puncak kegiatan akademik yang telah dijalankan oleh perguruan tinggi STMIK Bina Bangsa Kendari.

Ketua Yayasan Bina Bangsa, Muliati Saiman, dalam sambutanya mengimbau kepada seluruh wisudawan dan wisudawati bahwa meskipun telah menyelesaikan studi, tetaplah mencintai ilmu untuk menghadapi perkembangan zaman dan mewujudkan generasi unggul, mandiri, dalam menyongsong era industry 5.0.

“Yayasan Bina Bangsa telah berkomitemn untuk selalu memberikan kontribusi terhadap dunia pendidikan khsususnya di Sulawesi Tenggara sesuai amanah dari kementerian pendidikan nasional,” kata Muliati Saiman.

Ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah melanjutkan studi sebanyak 22 orang dosen STMIK Bina Bangsa Kendari hinggga mendapatkan gelar doktor dan magister komputer yang keseluruhan biaya pendidikannya ditanggung oleh pihak yayasan.

“Dan Yayasan Bina Bangsa telah berkontribusi kepada masyarakat luas dengan menerapkan biaya pendidikan yang cukup rendah yaitu sebesar Rp185.000 per semester dan bisa diangsur 3 kali,” ungkapnya.

Ia juga mengugakapkan bahwa masyarakat dan mahasiswa harus berbangga karena STMIK Bina Bangsa Kendari satu-satunya kampus IT di Sulawesi Tenggara yang telah menyandang akreditasi “Baik Sekali”.

Sementara itu, PLT Ketua STMIK Bina Bangsa, Omar Wahid, mengingatkan para wisudawan/wisudawati bahwa perjalanan ini tidak berhenti di sini. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang, dan para wisudawan harus terus belajar, beradaptasi, dan meningkatkan kompetensi agar tetap relevan dan mampu bersaing di era digital yang semakin kompleks ini.

“Dengan penuh rasa syukur, hari ini kita dapat menyelenggarakan wisuda ke[1]XVI, sebuah momen yang melambangkan awal dari perjalanan baru bagi para wisudawan/wisudawati,”kata Omar Wahid.

Ia juga mengatakan bahwa STMIK Bina Bangsa berkomitmen untuk terus berupaya memberikan layanan akademik yang lebih berkualitas, lebih inovatif, dan lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

“Kami percaya bahwa dengan semangat kebersamaan, kerja keras, dan dukungan dari semua pihak, STMIK Bina Bangsa akan semakin maju dan mampu mencetak lulusan-lulusan yang membanggakan,” tukasnya.

Saat ini, pihaknya sedang dalam proses penyusunan kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE) yang akan lebih memfokuskan pada pencapaian kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri dan masyarakat.

Kurikulum tersebut juga akan mengacu pada Jenjang Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), dengan tujuan untuk mencetak lulusan yang siap pakai, berdaya saing global, dan memiliki kemampuan untuk beradaptasi dalam berbagai tantangan yang ada.

STMIK Bina Bangsa Kendari terus memperkuat kerja sama di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah menjalin MoU dengan berbagai perguruan tinggi ternama, di antaranya Rajamangala University of Technology Krungthep Thailand, Universitas Handayani Makassar, Universitas Tamalatea Makassar, dan beberapa perguruan tinggi lainnya.

“Kami juga bekerja sama dengan sejumlah instansi pemerintah daerah, termasuk Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dan Pemerintah Kab/Kota yang ada dilingkup Provinsi Sultra, untuk memperluas dampak positif yang dapat kami berikan kepada masyarakat,” pungkasnya.

Continue Reading

Berita

Jadi Tamu Kehormatan di Wisuda UT, KSK Dorong Wisudawan Bangun Daerah

Penulis:Rinaldy

Published

on

KENDARIMERDEKA.COM, KONAWE – Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa atau KSK didapuk jadi tamu kehormatan pada acara wisuda Universitas Terbuka (UT) Kendari di salah satu hotel di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (14/12/2021).

Kehadiran Bupati Konawe dua periode ini bukan tanpa alasan. KSK dinilai sebagai pejabat publik di Sultra yang pantas untuk menyandang gelar tamu kehormatan kampus negeri itu.

KSK juga hadir sekaligus memberikan apresiasi langsung kepada wisudawati peraih nilai tertinggi.

Dalam sambutannya, mantan Ketua DPRD Kabupaten Konawe ini bercerita bahwa saat sekolah dulu dirinya termasuk orang yang malas.

Masa-masa sekolah kerap Ia abaikan. Akan tetapi, disaat Tuhan menganugerahkan dirinya menjadi seorang pemimpin, disitulah Ia mengerti tentang pentingnya ilmu.

“Jadi hari ini saya hadir di sini tiada lain ialah karena suatu kebanggaan, bahwa saya tidak bisa berdiri di sini (sebagai pemimpin daerah) tanpa jasa seorang guru,” kata KSK dengan disambut riuh tepuk tangan peserta wisuda.

Bupati yang sering mencetak prestasi ini pun menitip pesan kepada para wisudawan dan wisudawati agar memberi kontribusi nyata bagi daerah dengan masing-masing disiplin ilmu yang dimiliki.

“Ayo bangkit, bangun daerah yang kita cintai ini dengan segala ilmu yang dimiliki. Mari kita bangun Sulawesi Tenggara untuk masa depan Indonesia yang kita banggakan,” ujar KSK.

Dalam kesempatan itu juga, KSK menyebut, Sultra merupakan daerah yang menopang Provinsi-Provinsi lain di Indonesia dan Pemerintah Pusat.

Pasalnya, menurut politisi Partai Amanat Nasional ini, Sultra kaya akan kekayaan bumi dan pertambangan serta dibidang hasil pertanian.

Continue Reading

Berita

KKN Tematik UHO Kembangkan Desa Wisata di Konawe

Penulis:Rinaldy

Published

on

KENDARIMERDEKA.COM – Kuliah Kerja Nyata(KKN) Tematik Universitas Halu Oleo(UHO) kembali menunjukan perhatiannya akan kelestarian lingkungan di wilayah pesisir Kabupaten Konawe, tepatnya di Kecamatan Soropia, Desa Leppe.

Dengan mayoritas penduduk yang pekerjaannya sebagai nelayan dan berlatar belakang pendidikan minim atau sangat rendah, kesadaran akan pengelolaan lingkungan tentunya sangat rendah.

Tinjauan lapangan yang dilakukan, mendapati hasil bahwa masyarakat setempat masih enggan berurusan dengan pengelolaan lingkungan salah satunya tata kelola sampah, dimana masih banyak sekali sampah yang berserakan akibat pengelolaan yang buruk serta jumlah fasilitas seperti tong sampah yang jumlahnya pun kurang memadai.

Salah satu warga Ikbal yang kesehariannya bekerja sebagai nelayan, membeberkan bahwa permasalahan tata kelola sampah sudah terjadi selama turun temurun di Desa Leppe, hal ini diakibatkan karena keterbatasan pengetahuan yang ada.

“Mayoritas masyarakat di sini nelayan, dan rata-rata kami kurang paham dengan pengelolaan sampah yang ada,” ucapnya.

Mengatensi permasalahan tata kelola lingkungan di Desa Leppe, Tim KKN Tematik yang terdiri dari Dosen dan Mahasiswa UHO lansung melaksanakan program penyelamatan lingkungan dengan target mengembangkan Desa Leppe sebagai Desa Wisata melalui Edu-EkoWisata sebagai media pelestarian dan pendidikan karakter dengan pendekatan-pendekatan kekeluargaan.

Tim Dosen Pendamping Lapangan (DPL), Dr. Nursaban Rommy Suleman, SE.,M.Si mengatakan perihal turunnya Tim KKN Tematik UHO bertujuan untuk membangkitkan kembali kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan bersih.

“Kita akan tingkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, agar dapat menarik atensi masyarakat lain dan akademisi untuk terlibat dalam satu kesadaran terhadap lingkungan bersih dan nyaman pasca KKN Tematik berakhir,” terangnya saat ditemui awak media, Jumat (17/9/2021).

Desa Leppe merupakan kawasan pesisir yang mayoritas masyarakatnya nelayan, ketika mereka kurang memahami akan pentingnya tata kelola sampah, kemungkinan yang terjadi adalah pencemaran lingkungan yang dapat merusak ekosistem laut, akibatnya tidak hanya lingkungan yang akan rusak melainkan berdampak pula terhadap masyarakat sekitar desa, lanjut Rommy.

“Target kita adalah menjadikan Desa Leppe sebagai desa percontohan khususnya di kawasan pesisir, ketika itu semua terjadi maka masyarakat akan ikut berandil dalam menjaga dan melestarikan ekosistem laut,” tegas Kaprodi S2 Ilmu Manajemen Pasca Sarjana UHO.

Sementara itu, Koordinator Desa (Kordes) KKN Tematik UHO Desa Leppe, Al Yusri menuturkan bahwa guna memenuhi tujuan Tim KKN Tematik pihaknya membuat program-program untuk mengedukasi serta mengajak masyarakat secara bersama-sama dalam mengelola lingkungan desa.

Program yang berhasil kami lakukan diantaranya Sosialisasi Ancaman Sampah Plastik Bagi Masyarakat, Program Edukasi Lingkungan Terhadap Anak Sekolah Dasar (SD), Kegiatan Pembuatan Bak Sampah, Bakti Sosial, serta Penyediaan Poster dan Sarana Edukasi Lingkungan Pada Lokasi-Lokasi Strategis di Desa Wisata.

“Di lokasi kami lansung menargetkan masyarakat baik itu kawula muda maupun dewasa, dengan memberikan sosialisasi, pembelajaran, dan praktek lansung secara bersama-sama dengan masyarakat, tandasnya.

KKN Tematik UHO 2021 ini adalah bentuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dimana pengabdian terhadap masyarakat menjadi poin utama salah satunya konservasi lingkungan yang juga menjadi prioritas lembaga perguruan tinggi sebagai bentuk implementasi praktis keilmuan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di masyarakat khususnya Sulawesi Tenggara.

Continue Reading

Trending