Connect with us

Feature

Nikmati Sunset di Pantai Cemara Pulau Wangi-wangi

Penulis: Redaksi
Editor : Redaksi

Published

on

Foto : KendariMerdeka.com

KendariMerdeka – Pulau Wangi-wangi di Wakatobi, memiliki keindahan laut mumpuni. Hampir disetiap sudut, ada spot yang bisa menghibur hati.
Berada disana, pengunjung bisa memilih. Menikmati pantai sehari atau merasakan sensasi melepas penat di depan Laut Banda.

Ada banyak resor penginapan dan warung makan. Beberapa diantaranya, menyajikan indahnya semburat cahaya matahari saat terbit dan terbenam.
Pantai Cemara Wakatobi, salah satu spot disana. Mulai terkenal setelah Patuno Wakatobi Resor, keindahannya tak kalah pamor.

Cemara berlokasi di Jalan Waha, Kelurahan Sombu, Kecamatan Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi. Letaknya sekitar 100 meter dari jalan poros, spotnya tepat untuk melepas penat.

Pantai ini, menghadap langsung ke arah Laut Banda. Paling tepat berada disana saat petang, ketika matahari hampir terbenam.

Jika cuaca sedang cerah, sunset akan terlihat bulat sempurna dari Pantai Cemara Wakatobi. Saat itupula, akan membangkitkan kenangan dan rindu pulang ke kampung halaman.

Di sepanjang pantai, beberapa spot alami dan buatan, bisa jadi gambar menarik. Jika kamera dan cahayanya tepat, berswafoto disana serasa berada pantai-pantai terkenal di Bali.

Adapula warung makan yang bisa menyajikan santapan khas lokasl Wakatobi. Mulai dari kasuami, ikan parende berbagai jenis serta sayur-sayuran yang bernilai sangat mahal di perkotaan.

Kasuami, merupakan makanan pengganti nasi yang terbuat dari ubi kayu parut yang dikukus. Disajikan dalam bentuk kerucut dan bulatan, kasuami disana juga biasa dimasak dengan kacang-kacangan dan dibumbuhi minyak kelapa.

Sedangkan ikan parende, adalah ikan yang dimasak dengan kuah asam jawa. Biasanya, pemilik kedai menggunakan ikan jenis terbaik mulai dari jenis ikan sunu merah hingga ikan kakap putih.

Harga makanan di Wangi-wangi Wakatobi cukup murah bagi turis. Jika ingin menikmati makanan diluar Pantai Cemara, pengunjung bisa menuju warung diluar pantai, sekitar 10 menit perjalanan.

Untuk seporsi ikan sunu merah atau baronang berukuran besar yang bisa disantap 2 orang, bisa didapat dengan harga Rp 50 ribu. Harga ini termasuk dengan nasi dan sayur-sayuran segar.

Harga akan lebih murah jika gelombang di laut Wakatobi sedang teduh. Saat itu, jika membeli sendiri di pasar untuk dibakar di lokasi wisata, turis bisa mendapatkan ikan terbaik dengan harga Rp 25 ribu per ekor.

Masalah Sampah

Tidak hanya Pantai Cemara, masalah sampah seperti pemandangan umum di Wakatobi. Semua lokasi wisata pantai, kerap dipenuhi sampah saat pagi hari.

Sampah yang biasanya terapung di bibir pantai, jenis plastik dan logam yang berasal dari bungkusan minuman atau makanan. Biasanya, sampah yang entah berasal darimana itu, bisa terlihat terapung dinawa ombak.

Jika sudah begitu, petugas pembersih pantai yang repot. Kadang, setelah ada event pariwisata di Wakatobi, sampah bisa menumpuk 2 hingga 3 kali lipat.

“Sampah plastik biasanya terapung saat air surut. Itu kemudian jadi tugas kami untuk membersihkan,” ujar seorang wanita petugas cleaning service di Pantai Cemara.

Dia mengeluhkan, kadang pengunjung pantai sembarang membuang puntung rokok atau bekas makanan yang tak terurai di sembarang tempat. Padahal, pengelola pantai sudah menyediakan banyak tong sampah.

“Kadang mau ditegur dengan sopan, tapi dilarang sama pengelola demi kenyamanan turis,” ujar wanita yang kerap mendapati puntung rokok itu.

Dia mengungkapkan, gaji yang didapatkan sebulan sebagai pembersih sampah di Pantai Cemara, sekitar Rp 700 ribu. Hanya bekerja 2-3 jam sehari, dia bekerja bersama rekan-rekannya membersihkan sampah yang ditinggalkan berserak oleh pengunjung.

Kadis Pariwisata Wakatobi, Nadar, menyatakan saat ini pemerintah daerah sedang gencar-gencarnya memerangi sampah. Aksi ini, sudah dilakukan bertahun-tahun dengan melibatkan semua elemen masyarakat. Bahkan, kampanye soal sampah beberapa kali digaungkan.

“Namun, perlu diketahui, sampah di Wakatobi kadang berasal dari daerah lainnya yang dibawa oleh arus laut. Kami berusaha agar ini tidak berdampak pada sektor wisata sehingga kesadaran masyarakat adalah kuncinya,” ujar Nadar.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Kadin Sultra Siap Kawal Pembangunan Industri Baterai di Routa Konawe

Published

on

KENDARIMERDEKA.COMKENDARI – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra siap mendukung dan mengawal investasi pembangunan pabrik baterai yang rencananya akan dibangun oleh perusahaan asal China dan berlokasi di Kecamatan Routa, Kabupaten Konawe pada tahun 2023 mendatang.

Kadin Sultra bersama Pemprov Sultra melakukan penandatanganan kesepakatan rencana pembangunan pabrik baterai oleh perusahaan asal China, Gostion Hitech di salah satu hotel di Kota Kendari, Selasa (22/11/2022) sore.

ketua Umum Kadin Sultra, Anton Timbang mengatakan pihaknya sangat mendukung dengan masuknya investor di wilayah Sultra yang dapat mendorong dan meningkatkan perekonomian daerah.

Sebagai Ketua Satgas Investasi, Anton Timbang akan terus memantau dan mengawal proses perizinan sehingga apa yang telah direncanakan dapat berjalan dengan lancar dan investor dapat berinvestasi dengan aman dan nyaman.

“Jadi intinya, apa yang direncanakan oleh PT Gosen Hitech yang mau berinvestasi pembangunan pabrik baterai di Sultra, Kadin sangat mendukung. Saya yakinkan bahwa kami akan mengawal ini agar mereka dapat berinvestasi dengan nyaman,” ujar Anton.

Anton berharap, pembangunan pabrik baterai ini dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

“Harapan kami, dengan perencanaan yang ada tadi betul-betul mereka berinvestasi di Sultra. Mereka ini adalah salah satu perusahaan baterai terbesar di dunia,” imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas mengatakan, dengan adanya pembangunan pabrik baterai ini membawa dampak baik bagi perekonomian daerah dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga lokal.

“Ini mampu menampung 20 ribu tenaga kerja. Mulai tahun depan mereka supervisi, rencana 2023,” ujarnya.

Lukman berharap dengan masuknya investor dari negara luar masyarakat dapat bersama-sama menjaga keamanan dan kenyamanan di daerah agar inverstor lain dapat ikut masuk untuk meningkatkan perekonomian daerah.

Continue Reading

Berita

Forum CSR Sulawesi Tenggara Resmi Dilantik

Published

on

KENDARIMERDEKA.COM, KENDARI – Pengurus Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Badan Usaha (TJSLBU) atau lebih dikenal dengan Forum CSR Sulawesi Tenggara (Sultra) periode 2022 – 2027 resmi dilantik.

Forum CSR ini diketuai oleh La Ode Samsul Barani. Dia dan pengurusnya dilantik oleh Wakil Ketua Umum CSR Indonesia, Aldino Kurniawan di Hotel Azizah Kendari, Jumat (18/11).

Diketahui, Forum CSR Sulawesi Tenggara ini terbentuk dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi, dengan Nomor SK: 510 Tahun 2022 tentang pembentukan forum tanggung jawab sosial dan lingkungan badan usaha Sulawesi Tenggara.

Wakil Ketua Forum CSR Indonesia, Aldino Kurniawan mengatakan, Forum CSR adalah wadah berhimpunnya kalangan dunia usaha yang memiliki kepedulian dan komitmen kuat dalam penyelenggaraan program dan kegiatan CSR di bidang kesejahteraan sosial.

“Jadi setiap perusahaan atau badan usaha di Sultra ini harus bisa memberikan kesejahteraaan sosial kepada masyarakat sekitar,” ujarnya saat membawakan sambutan.

Dia menegaskan, jika perusahaan tidak menjalankan tanggungjawabnya kepada masyarakat dan lingkungannya tempat beroperasi, maka tidak menuntut kemungkinan akan ada sanksi yang diberikan, sebab semua telah tertuang dalam UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Sementara itu, Ketua CSR Sultra, La Ode Samsul Barani menyebut, pengurus dalam forum ini adalah elemen masyarakat dari berbagai kalangan baik akademisi, aktivis lingkungan, DPRD, OPD terkait, tokoh masyarakat, mahasiswa, organisasi masyarakat dan pelaku-pelaku usaha lainnya.

Untuk mengeksiskan dan menjalankan tugas sesuai AD/RT Forum CSR Sultra itu sendiri, pihaknya bakal membangun kerja sama dan sinergitas dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Sultra termaksud dengan pihak Pemprov Sultra sendiri.

“Semoga dengan terbentuknya Forum CSR Sultra ini, masyarakat bisa merasakan manfaat positif melalui program-program khususnya yang berkaitan dengan kesejahteraan sosial maupun lingkungan,” tambahnya.

Kendati demikian, La Ode Samsul Barani tidak merinci seberapa banyak perusahaan yang telah bernaung dibawah forum tersebut, namun pihaknya bakal melakukan reker lebih dulu, pendataan perusahaan guna memantau keseriusaan pihak perusahaan dalam memajukan daerah khususnya Sultra.

“Ini semua adalah bentuk tanggungjawab perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan yang kita cintai,” pungkasnya.

Continue Reading

Berita

Kadin Sultra dan Kadin Kolaka Masukan 47 Ton Beras Lokal ke Alfamidi Daerah Sulawesi

Published

on

KENDARIMERDEKA.COMKENDARI – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Kadin Kolaka secara perdana melakukan pengiriman beras lokal hasil pertanian di Kabupaten Kolaka.

Pengiriman sebanyak 47 ton beras lokal ini untuk pertama kalinya disalurkan ke toko Alfamidi wilayah distribusi Sultra dan Sulawesi Tengah (Sulteng).

Wakil Ketua Umum Bidang Pasar Modal Kadin Sultra, Sastra Alamsyah menjelaskan pengiriman perdana beras lokal dari Kabupaten Kolaka akan masuk ke toko Alfamidi yang berada di pulau Sulawesi.

“Beras lokal masuk ke Alfamidi, dan beras ini diambil dari petani-petani lokal di Kolaka Raya,” ungkapnya, Jumat, 18 November 2022.

Hal tersebut sebagai salah bentuk misi dagang yang dibangun oleh Kadin Sultra, melalui perusahaan binaannya dari Kabupaten Kolaka CV. Zalva berhasil melakukan pengiriman sebanyak satu kontainer dengan berat 47 ton.

“Ini adalah salah satu misi dagang Kadin Sultra yang berkolaborasi bersama Kadin Kolaka. Ini juga sebagai bentuk sinergi bersama Kadin Daerah dan pengusaha lokal untuk bisa masuk ke Retail marketing,” jelasnya.

Dalam pengiriman beras lokal tersebut, dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat Sultra, terkhusus di sektor pertanian.

“Pengiriman beras lokal ini akan menjangkau Wilayah Sulawesi Tenggara dan Wilayah Sulawesi Tengah,” pungkasnya.

Continue Reading

Trending