Connect with us

Business

Meski Batal Masukan TKA China, PT VDNI dan OSS Tetap Bantu Pemprov Sultra

Penulis: Dede
Editor: Ahmad

Published

on

KendariMerdeka.com, Kendari – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara kembali menerima bantuan peralatan medis dari PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) penanganan Covid-19. Sebelumnya, Gubernur Sultra Ali Mazi SH menolak kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing asal China untuk bekerja di PT VDNI dan OSS.

Mewabahnya virus yang menyebabkan korban meninggal dunia 1000 orang lebih warga Negara Indonesia termasuk di Sultra, jadi alasan utama. Selain itu, Kota Kendari merupakan transmisi lokal Covid-19.

External Affairs Manager PT VDNI dan PT OSS, Indrayanto mengatakan, bantuan yang diberikan berupa 200 ribu buah masker dan 5000 alat rapid test.

“Ini bantuan yang keempat kalinya. Keseluruhan masker sudah 700 ribu pieces. Untuk saat ini 200 ribu. Rapid tes sudah 3 kali. Sekarang 5000 pis total 12 ribu,” Ujar Indrayanto.

Dia menambahkan, selain alat kesehatan, bantuan yang diberikan PT VDNI berupa jamu herbal pencegah COVID-19 yang berasal dari Tiongkok yang berjumlah sebanyak enam ribu pieces.

“Jamu herbal ini sudah digunakan di China dalam mencegah penularan Covid-19,” lanjut Indrayanto.

Dia menegaskan, bantuan berupa jamu herbal yang diserahkan ini berasal dari Tiongkok dan telah memenuhi pemeriksaan di Bea cukai.

Selain bantuan, ke Gugus tugas, perusahaan juga memberikan bantuan sembako untuk beberapa desa dan kecamatan di sekitar perusahaan.

“Selain ke gugus tugas bantuan langsung ke Kecamatan dan Desa. Ada 3 Kecamtan seputar pabrik melalui Kecamatan Bodoala, Tampoeala dan Morosi,” tambah nya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sultra, Ridwan, sangat mengapresiasi atas bantuan yang diberikan pihak VDNI. Dia berharap, dengan bantuan tersebut dapat membantu pencegahan penyebaran Covid-19 di Sultra yang hingga kini mencapai 202 terkonfirmasi positif.

“Kami bersyukur sekali karena terbantu dalam hal alat-alat kesehatan untuk lakukan deteksi dini di Sultra akan dilakuka rapid test massal,” pungkas Ridwan.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Gubernur Sultra Ali Mazi membenarkan informasi rencana kedatangan 500 TKA di Sultra. Kebijakan pemerintah pusat, sempat ditolak orang nomor satu di Sultra tersebut.

“Saya langsung mengundang Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan juga DPRD, Dandrem, Kapolda, Imigrasi Kesimpulannya kita keberatan untuk kebijakan memasukan kembali 500 TKA asal Cina,” tegas Ali Mazi di rumah jabatan Gubernur, Senin (26/4/2020).

Ali Mazi menyebut, penolakan tersebut karena tidak memungkinkan meskipun disertai surat-surat pendukung bebas dari wabah corona. Apalagi, masalah TKA ini pernah memicu keresahan masyarakat.

“Bagaimana mungkin. 49 (TKA) yang lalu saja, kita sudah babak belur. Kita juga tetap harus lakukan karantina sesuai dengan perundang-undangan. Suasana kebatinan masyarakat menghadapi corona tidak tepat dengan memasukan TKA asal Cina,” jelasnya.

Sementara, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sultra Abdurrahman Saleh bakal memimpin denonstrasi menolak kedatangan 500 TKA dari China. Itu akan dilakukannya jika pemerintah pusat benar-benar mendatangkan TKA China di tengah wabah corona.

“Kalau ini tetap dipaksakan datang (500 TKA), intelijen kita bisa mengawasi kapan datangnya. Saya akan memimpin langsung demonstrasi, semoga ini bisa menjadi sejarah, ini bisa dikenang sampai 2024,” kata Abdurrahman mengutip Antara, Kamis (30/1).

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Business

Terus Berinovasi, Kadin Sultra Dorong Pelaku Usaha Agar Naik Kelas

Published

on

KENDARI – Di bawah kepemimpinan Anton Timbang, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulawesi Tenggara terus berinovasi dalam mendorong potensi perekonomian di Sultra.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Kadin Sultra, Sastra Alamsyah saat menyampaikan sambutanya di acara Work shop pasar modal dengan tema GO BIG WITH GO PUBLIC, Kamis 24 Agustus 2023.

Diketahui, kegiatan Go Big With Go Public itu membahas pengembangan ekonomi di Bumi Anoa (Sultra). Adapun beberapa narasumber yang terlibat diantaranya Arjaya Dwi Raya Kepala OJK Sultra, Jeffrey Hendrik Direktur BEI dan beberapa narasumber lainya.

Dalam kesempatan itu, Sastra Alamsyah menjelaskan bahwa potensi ekonomi di Sultra sangat besar, mulai dari sektor pertambangan, pertanian, peternakan , industri dan pelaku usaha mikro kecil menengah atau UMKM.

“Potensi di daerah kita (Sultra) sangat melimpah dan ini pontensi besar jika di kembangkan secara bersama,” kata Sastra sapaan akrab Waketum Kadin Sultra.

Menurut Sastra, jika semua potensi itu dikelola dengan baik maka UMKM di Sultra akan tumbuh dan berkembang.

“Ketua Umum Kadin Sultra bapak Anton Timbang juga menekankan agar pelaku usaha di Sultra dapat naik kelas di setiap bisnis dan potensi yang ada, bukan hanya skala lokal melainkan hingga di level nasional,” pungkas Sastra.

Continue Reading

Business

Tingkatkan Kapasitas Pelaku UMKM, KADIN Sultra Gagas Perseroan Perorangan

Published

on

KENDARI – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus mendorong peningkatan kapasitas bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). KADIN Sultra kini mulai menyasar para pedagang yang ada di Pasar Wayong Kota Kendari.

Penguatan dilakukan KADIN Sultra dalam mendorong agar seluruh pedagang yang ada di Pasar Wayong memiliki legalitas badan usaha. Badan usaha itu yakni Perseroan Perorangan karena dipandang penting jika pelaku usaha (pedagang) memiliki dokumen tersebut.

Wakil Ketua Umum KADIN Sultra, Sastra Alamsyah menjelaskan bahwa KADIN Sultra terus mendorong para pelaku usaha/pedagang agar makin kuat dan tangguh di era saat ini. Salah satunya dengan memberikan legalitas badan usaha atau Perseroan Perorangan bagi pedagang.

“Jika pedagang Pasar Wayong memiliki badan usaha Perseroan Perorangan itu akan mempermudah untuk mengembangkan jualan dan usaha mereka,” kata Sastra Alamsyah

Langkah awal kata Sastra, KADIN bersama dengan Polda Sultra dan Perumda Pasar Kota Kendari melakukan pertemuan dengan para pedagang Pasar Wayong melalui Focus Group Discussion (FGD) pada Jum’at malam 19 Agustus 2023. di Pasar Wayong.

“Dalam FGD itu kami kemas ala pasar agar para pedagang lebih mudah memahami apa yang dimaksud dengan pembuatan Perseroan Perorangan,” jelas Sastra.

Menurut Sastra, dalam pemberian dokumen pedagang tidak dibebankan biaya. Pedagang akan mendapat Perseroan Perorangan  secara gratis, cukup menyiapkan KTP, NPWP dan Email maka legalitas tersebut sudah dapat diproses.

“Kami akan terus mendorong pelaku usaha pedagang di  Pasar Wayong agar makin memiliki nilai tawar dan peningkatan/pengembangan usahanya,” pungkas pria yang baru saja meraih gelar Insinyur di Kota Makassar.

Di tempat yang sama, Direktur Perumda Pasar Kota Kendari Saipuddin mengatakan, dengan adanya pertemuan malam ini bersama dengan KADIN Sultra dan Polda Sultra Bidang Ekonomi dan UMKM akan menjadi peluang besar bagi para pedagang untuk meningkatkan usaha mereka.

“Ini peluang besar bagi pedagang Pasar Wayong untuk mengembangkan usaha apa lagi dibantu dan gratis,” ucap mantan aktivis HMI Provinsi Sultra itu.

Hal senada juga dituturkan oleh Kompol Rahman Dundu, S.Sos Kasubdit Ekonomi Dit Intelkam Polda Sultra. Kata Rahman Dundu, Polda Sultra siap membantu para pedagang jika mendapatkan hambatan dalam pengurusan Perseroan Perorangan.

“Kami akan mengawal jika ada hambatan pengurusan dokumen tersebut,” ucap Rahman Dundu saat bersama pedagang Pasar Wayong.

Continue Reading

Business

Rekomendasi Penggunaan Aspal Buton Dapat Respon Positif Dari Ketum Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kadin Indonesia

Published

on

KENDARI – Keputusan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk mendorong pemakaian aspal Buton secara nasional mendapat respons positif dari Ketua Umum Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kadin Indonesia, Silverius Oscar Unggul.

Dukungan Silverius Oscar Unggul tersebut disampaikan, seusai menghadiri diskusi Potensi Komoditas Hutan dan Multi Usaha Kehutanan bersama Kadin Sultra, di Aula Kadin Sultra di Jalan Brigjen Yoenoes Madjid Kendari, Jumat (9/6/2023) kemarin.

Silverius menjelasakan, bahwa aspal Buton sangat bagus untuk didukung. Sebab, dampak lingkungannya rendah, beda dengan hotmix yang di olah dengan minyak bumi.

“Terkait dengan aspal, saya kira kaitannya dengan Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Hotmix kan diolah dari minyak bumi. Sementara kita tahu pertambangan aspal kan sebenarnya kecil-kecil aja kan tidak terlalu over (lebih), dan sebenarnya dampak lingkungannya juga lebih sedikit dibandingkan dengan yang lainnya. Saya kira itu sangat bagus untuk didukung,” ujar Silverius.

“Saya lihat dari sisi lingkungannya bagus untuk di dorong, dan saya kira Kadin mendukung ya waktu itu pak Ketum Kadin Sultra sudah usulkan sama Ketum,” lanjutnya.

Ia menambahkan, bahwa sebagai pengurus yang membidangi Lingkungan dan Kehutanan pihaknya sangat mendukung penggunaan aspal Buton.

“Saya lebih baik itu, karena itu kan dampak pertambangannya lebih kecil apalagi dengan isu claimer check sekarang hotmix dan lain-lain yang paling banyak di sorot,” tutupnya.

Untuk diketahui, sebelumnya Ketua Umum Kadin Sultra Anton Timbang menyampaikan kesiapannya mendorong pemakaian Aspal Buton secara nasional. Hal ini Anton sampaikan saat memberikan keterangan pers kepada sejumlah awak media usai memantau  pelaksanaan pasar murah di halaman upacara Kantor Camat Baruga, Kota Kendari, Rabu (13/4/2023) lalu.

Menurutnya, langkah awal untuk mewujudkan program tersebut pihaknya akan mengajak Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Pemerintah Daerah (Pemda) kabupaten/kota se-Sultra agar menjadi contoh penggunaan aspal Buton. Karena, di Indonesia salah satu daerah pemilik aspal dengan stok terbanyak itu adalah aspal Buton, Sultra.

“Saya ingin mengajak serta minta dukungan kepada seluruh kepala daerah, baik Pemprov maupun Pemda se-Sulawesi Tenggara (Gubernur, Bupati dan Wali Kota red), kalau bisa menjadikan contoh lebih awal dalam rangka penggunaan aspal Buton. Jadi kita dulu yang menjadi contohnya, mulai dari pelaksanaan di jalan-jalan provinsi maupun penggunaannya di ruas-ruas jalan di kabupaten dan kota se-Sultra,” ujar Anton Timbang.

Keseriusannya itu, kata AT, dalam waktu dekat pihaknya akan mengundang Ketua Umum Kadin seluruh Indonesia untuk mempresentasikan segala sesuatunya, mulai dari kualitas hingga ketersedian bahan baku aspal yang ada di Buton.

“Nanti saya akan mempresentasikan bahwa aspal itu sangat luar biasa. Memang selama ini kami terkendala dengan tidak adanya regulasi penekanan penggunannya. Olehnya itu, saya sebagai Ketua Umum Kadin meminta kepada Pemprov Sulawesi Tenggara, kabupaten dan kota, serta seluruh komponen yang ada pada saat pengusulan untuk penggunaan aspal itu sudah menunjuk aspal Buton yang dibutuhkannya,” tandasnya.

“Kalau stok aspal sesuai dengan data, dan potensi yang ada itu masih ada sekitar 360 tahun. Jadi tidak akan pernah habis itu aspal Buton kita, karena memang selama ini belum pernah di eksplorasi. Selama ini penggunaannya mungkin belum banyak lah, selama ini yang kita gunakan adalah impor semua. Nah mudah-mudahan ke depan tahun 2024 pemerintah pusat konsisten betul menggunakan aspal Buton untuk pengaspalan di seluruh wilayah Indonesia,” pungkasnya.

Continue Reading

Trending