Connect with us

Feature

Menikmati Pemandangan Al Alam, Masjid Terapung Teluk Kendari

Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Published

on

Al Alam, Masjid terapung yang terletak di tengah teluk Kota Kendari

KendariMerdeka.com – Masjid Al Alam, satu dari sejumlah mesjid unik di Indonesia. Terletak di Teluk Kendari, Al Alam menjadi salah satu masjid dengan arsitektur terbaik di pulau sulawesi.

Dibangun sejak 2010, masjid yang terletak di tengah kota ini, menjadi ikon wisata baru di Kota Kendari. Sejak diresmikan awal April 2018, Al Alam tidak putus dikunjungi warga  Kota Kendari dan sekitarnya.

Dianggarkan hingga mencapai Rp 200
miliar itu, keunikannya terletak pada lokasi. Jika air sedang pasang, masjid yang didominasi warna putih dan kuning emas itu terlihat terapung di atas air.

Keindahan empat buah menara pada setiap sudutnya juga makin menambah
kemegahan masjid ini. Mursyid Mustafa, arsitek asal Sulawesi Selatan merancang keempatnya menyerupai Hotel mewah Burj Al Arab di Dubai.

Berdiri di tengah teluk, warga yang akan menuju lokasi masjid terlebih dulu melewati hutan bakau. Tidak jarang, burung-burung camar yang beterbangan dan pemandangan teluk akan memuaskan mata.

Salah satu sudut jalan Masjid Al Alam, karena kurangnya pengawasan
dan pengamanan pada malam hari.

Letaknya agak berjauhan dari hiruk-pikuk jalan raya. Sehingga, cocok dikunjungi saat akan bersantai dan menenangkan diri.

Jalan beraspal mulus, akan dilalui pengendara roda dua dan empat saat
menuju lokasi masjid. Jalan yang bagus, menjadi alasan utama ratusan pesepeda dan pelintas yang ingin menikmati keindahan masjid pada pagi
dan sore hari.

Kubah mesjid yang besar dan berwarna kuning gading, menjadi salah satu daya tarik. Menurut Kepala Dinas Cipta Karya Provinsi Sulawesi Tenggara, Pahri Yamsul, kubah masjid khusus didatangkan dari Jerman.

Sejumlah material juga didatangkan dari luar negeri. Sehingga, beberapa aksesoris yang ada tidak memiliki kesamaan dengan masjid yang lain di Kota Kendari.

“Kubah dari Jerman memang, dipesan dan didatangkan dengan kapal khusus selama beberapa bulan baru tiba di Indonesia,” kata Pahri Yamsul.

Dijadikan Pusat Wisata Religi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara akan menjadikan lokasi masjid sebagai lokasi wisata. Saat ini, sejumlah kekurangan di masjid akan dibenahi.

Mulai dari lighting, pelataran, serta sarana pendukung diluar mesjid. Sedangkan untuk fasilitas masjid secara umum sudah nyaris rampung semua.

“Saat ini Al Alam kan sudah menjadi ikon Kota Kendari. Makanya, kami berusaha memaksimalkan fasilitas untuk mendukung kenyamanan beribadah dan wisata religi,” ujar Pahri Yamsul.

Rencananya, pelataran masjid ini akan dirancang menyerupai taman kota. Dilengkapi dengan taman berisi tanaman hijau dan pemandangan taman.

“Kita juga rencanakan, masjid ini bisa dihormati warga dengan berpakaian wajar saat berwisata di dalamnya,” katanya.

Masjid ini ide mantan Gubernur Sultra Nur Alam itu, juga akan dikembangkan hingga bernilai ekonomis. Pemerintah berupaya akan mencarikan investor sehingga bisa menumbuhkan perekonomian warga Kota
Kendari.

Keamanan Belum Maksimal

Hingga saat ini, Pemprov Sulawesi Tenggara belum menempatkan keamanan
maksimal di pintu gerbang mesjid. Lokasinya yang hanya memiliki satu pintu masuk ternyata masih bisa dimanfaatkan untuk hal negatif.

Jika sempat joging pada pagi hari, akan ditemukan sisa-sisa botol minuman keras
dan sampah di sepanjang jalan menuju masjid.

“Sudah ada rencana penempatan Pol PP di pos penjagaan. Jadinya lokasi
pelataran dan jalan di masjid akan bersih,” ujar Pahri Yamsul.

Penempatan penjagaan cukup beralasan. Pada akhir pekan, lokasi jalanan masjid yang sepi pada malam hari sering dijadikan arena balap liar dan ugal-ugalan pengendara motor.(**)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Kadin Sultra Siap Kawal Pembangunan Industri Baterai di Routa Konawe

Published

on

KENDARIMERDEKA.COMKENDARI – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra siap mendukung dan mengawal investasi pembangunan pabrik baterai yang rencananya akan dibangun oleh perusahaan asal China dan berlokasi di Kecamatan Routa, Kabupaten Konawe pada tahun 2023 mendatang.

Kadin Sultra bersama Pemprov Sultra melakukan penandatanganan kesepakatan rencana pembangunan pabrik baterai oleh perusahaan asal China, Gostion Hitech di salah satu hotel di Kota Kendari, Selasa (22/11/2022) sore.

ketua Umum Kadin Sultra, Anton Timbang mengatakan pihaknya sangat mendukung dengan masuknya investor di wilayah Sultra yang dapat mendorong dan meningkatkan perekonomian daerah.

Sebagai Ketua Satgas Investasi, Anton Timbang akan terus memantau dan mengawal proses perizinan sehingga apa yang telah direncanakan dapat berjalan dengan lancar dan investor dapat berinvestasi dengan aman dan nyaman.

“Jadi intinya, apa yang direncanakan oleh PT Gosen Hitech yang mau berinvestasi pembangunan pabrik baterai di Sultra, Kadin sangat mendukung. Saya yakinkan bahwa kami akan mengawal ini agar mereka dapat berinvestasi dengan nyaman,” ujar Anton.

Anton berharap, pembangunan pabrik baterai ini dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

“Harapan kami, dengan perencanaan yang ada tadi betul-betul mereka berinvestasi di Sultra. Mereka ini adalah salah satu perusahaan baterai terbesar di dunia,” imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas mengatakan, dengan adanya pembangunan pabrik baterai ini membawa dampak baik bagi perekonomian daerah dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga lokal.

“Ini mampu menampung 20 ribu tenaga kerja. Mulai tahun depan mereka supervisi, rencana 2023,” ujarnya.

Lukman berharap dengan masuknya investor dari negara luar masyarakat dapat bersama-sama menjaga keamanan dan kenyamanan di daerah agar inverstor lain dapat ikut masuk untuk meningkatkan perekonomian daerah.

Continue Reading

Berita

Forum CSR Sulawesi Tenggara Resmi Dilantik

Published

on

KENDARIMERDEKA.COM, KENDARI – Pengurus Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Badan Usaha (TJSLBU) atau lebih dikenal dengan Forum CSR Sulawesi Tenggara (Sultra) periode 2022 – 2027 resmi dilantik.

Forum CSR ini diketuai oleh La Ode Samsul Barani. Dia dan pengurusnya dilantik oleh Wakil Ketua Umum CSR Indonesia, Aldino Kurniawan di Hotel Azizah Kendari, Jumat (18/11).

Diketahui, Forum CSR Sulawesi Tenggara ini terbentuk dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi, dengan Nomor SK: 510 Tahun 2022 tentang pembentukan forum tanggung jawab sosial dan lingkungan badan usaha Sulawesi Tenggara.

Wakil Ketua Forum CSR Indonesia, Aldino Kurniawan mengatakan, Forum CSR adalah wadah berhimpunnya kalangan dunia usaha yang memiliki kepedulian dan komitmen kuat dalam penyelenggaraan program dan kegiatan CSR di bidang kesejahteraan sosial.

“Jadi setiap perusahaan atau badan usaha di Sultra ini harus bisa memberikan kesejahteraaan sosial kepada masyarakat sekitar,” ujarnya saat membawakan sambutan.

Dia menegaskan, jika perusahaan tidak menjalankan tanggungjawabnya kepada masyarakat dan lingkungannya tempat beroperasi, maka tidak menuntut kemungkinan akan ada sanksi yang diberikan, sebab semua telah tertuang dalam UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Sementara itu, Ketua CSR Sultra, La Ode Samsul Barani menyebut, pengurus dalam forum ini adalah elemen masyarakat dari berbagai kalangan baik akademisi, aktivis lingkungan, DPRD, OPD terkait, tokoh masyarakat, mahasiswa, organisasi masyarakat dan pelaku-pelaku usaha lainnya.

Untuk mengeksiskan dan menjalankan tugas sesuai AD/RT Forum CSR Sultra itu sendiri, pihaknya bakal membangun kerja sama dan sinergitas dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Sultra termaksud dengan pihak Pemprov Sultra sendiri.

“Semoga dengan terbentuknya Forum CSR Sultra ini, masyarakat bisa merasakan manfaat positif melalui program-program khususnya yang berkaitan dengan kesejahteraan sosial maupun lingkungan,” tambahnya.

Kendati demikian, La Ode Samsul Barani tidak merinci seberapa banyak perusahaan yang telah bernaung dibawah forum tersebut, namun pihaknya bakal melakukan reker lebih dulu, pendataan perusahaan guna memantau keseriusaan pihak perusahaan dalam memajukan daerah khususnya Sultra.

“Ini semua adalah bentuk tanggungjawab perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan yang kita cintai,” pungkasnya.

Continue Reading

Berita

Kadin Sultra dan Kadin Kolaka Masukan 47 Ton Beras Lokal ke Alfamidi Daerah Sulawesi

Published

on

KENDARIMERDEKA.COMKENDARI – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Kadin Kolaka secara perdana melakukan pengiriman beras lokal hasil pertanian di Kabupaten Kolaka.

Pengiriman sebanyak 47 ton beras lokal ini untuk pertama kalinya disalurkan ke toko Alfamidi wilayah distribusi Sultra dan Sulawesi Tengah (Sulteng).

Wakil Ketua Umum Bidang Pasar Modal Kadin Sultra, Sastra Alamsyah menjelaskan pengiriman perdana beras lokal dari Kabupaten Kolaka akan masuk ke toko Alfamidi yang berada di pulau Sulawesi.

“Beras lokal masuk ke Alfamidi, dan beras ini diambil dari petani-petani lokal di Kolaka Raya,” ungkapnya, Jumat, 18 November 2022.

Hal tersebut sebagai salah bentuk misi dagang yang dibangun oleh Kadin Sultra, melalui perusahaan binaannya dari Kabupaten Kolaka CV. Zalva berhasil melakukan pengiriman sebanyak satu kontainer dengan berat 47 ton.

“Ini adalah salah satu misi dagang Kadin Sultra yang berkolaborasi bersama Kadin Kolaka. Ini juga sebagai bentuk sinergi bersama Kadin Daerah dan pengusaha lokal untuk bisa masuk ke Retail marketing,” jelasnya.

Dalam pengiriman beras lokal tersebut, dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat Sultra, terkhusus di sektor pertanian.

“Pengiriman beras lokal ini akan menjangkau Wilayah Sulawesi Tenggara dan Wilayah Sulawesi Tengah,” pungkasnya.

Continue Reading

Trending