Connect with us

Berita

Kejutan di HUT Gubernur Sultra ke-60 Tahun, Terima Penghargaan People of The Year 2021

Published

on

KENDARIMERDEKA.COM – Terpilih kategori Best Governor for Empowerment and Education, bersama 10 Kepala Daerah lainnya di Indonesia, penerima penghargaan People of The Year (POTY) 2021, merupakan kejutan di Hari Ulang Tahun (HUT) H Ali Mazi SH Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), yang genap berusia 60 Tahun tepat di Rabu 25 November 2021, juga bertepatan peringatan Hari Guru Nasional (HGN) di Tanah Air.

Kejutan membanggakan tersebut diterima H Ali Mazi, melalui hasil keputusan tujuh para dewan juri , yang berasal dari unsur akademisi dan media terkemuka di tanah air, serta wawancara langsung dengan Gubernur Sultra H Ali Mazi SH, yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra, Drs Asrun Lio MHum PhD. Para dewan juri tersebut yakni Ketua Dewan Juri yang juga Presiden Direktur Metro TV, Don Bosco Selamun, Pemimpin Redaksi Metro TV, Arief Suditomo, CEO Medcom.id, Kania Sutisnawinata, Guru Besar FISIP UI, Prof Dr Eko Prasojo, Rektor IPB Bogor, Prof Dr Arif Satria, Epidemiolog UGM Yogyakarta, Prof Dr dr Hari Kusnanto, dan Ketua Umum APINDO, Hariyadi Sukamdani.

Dalam wawancara secara langsung tersebut, para dewan juri yang Diketuai oleh Presiden Direktur Metro TV, Don Bosco Selamun, mengungkapkan kekaguman serta memuji Program Garbarata melalui lima pilarnya, dimana salah satunya terdapat pilar Sultra Cerdas yang diimplementasikan melalui program pemberdayaan serta pendidikan, utamanya dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Meskipun masih suasana berduka ditinggal dua orang terkasih dan berpengaruh dalam hidupnya, yakni mendiang sang ibu dan istri tercinta, Gubernur Sultra, H Ali Mazi SH terus tegar dan kokoh melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang telah diamatkan rakyat kepadanya, tentu bersama pasangannya setia DR H Lukman Abunawas SH MH MSi.

Bagi orang nomor satu di Provinsi Sultra ini, Hari Ulang Tahunnya yang bertepatan dengan Hari Guru Nasional dan peraihan penghargaan People of The Year (POTY) 2021 kategori Best Governor for Empowerment and Education bukan suatu kebetulan semata, melainkan suatu semangat baru dan pengingat, agar bagaimana cita-cita dalam memajukan pendidikan menuju peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Sultra tidak boleh kendor selangkah pun, meskipun banyak cobaan dihadapi, diantaranya pada pandemi Covid-19.

Sebelumnya Gubernur Sultra, H Ali Mazi SH telah menjelaskan, bahwa Pemprov Sultra memiliki program prioritas pembangunan Sultra Tahun 2018-2023, yakni terwujudnya Sultra yang aman, maju, sejahtera, dan bermartabat melalui GARBARATA atau Gerakan Akselerasi Pemerataan Pembangunan Wilayah Daratan dan Lautan atau Kepulauan.

“Implementasi GARBARATA ditopang lima pilar, yakni pilar Sultra Cerdas, Sultra Sehat, Sultra Peduli Kemiskinan, Sultra Berbudaya dan Beriman, serta pilar kelima yaitu Sultra Produktif. Hal ini bukan hanya selogan semata, melainkan secara bertahap dan konsisten dilaksanakan, baik secara teknis di tingkatan Provinsi Sultra hingga ke pusat melalui optimalisasi kehadiran negara dalam desain hukum berupa UU Tentang Daerah Kepulauan,” ucap pemimpin Bumi Anoa Provinsi Sultra H Ali Mazi SH.

Terkait isi wawancara people of the year 2021, yang membuat dewan juri menajamkan pilihan kepada H Ali Mazi SH sebagai nominator Gubernur terbaik kategori Best Governor for Empowerment and Education, adalah penjelasan Gubernur Sultra terkait inovasi bidang pendidikan yang dihasilkan selama setahun terakhir di Sultra, saat pandemi Covid-19 tahun 2020, berupa implementasi program Sultra Cerdas berbentuk kegiatan fisik yaitu membangun infrastruktur pendidikan berupa sekolah baru SMA dan SMK Maritim, penambahan ruang kegiatan belajar, laboratorium beserta sarana dan prasarana pendukung, gedung perpustakaan modern Sultra bertaraf internasional setinggi 7 lantai dengan konsep edukasi dan rekreasi.

Penilaian lainnyanya adalah kemampuan H Ali Mazi SH, menyiapkan sarana pendukung pendirian Institut Teknologi Kelautan Buton (ITK-Buton), dukungan penuh atas rencana pendirian Politeknik Industri di Morosi Kabupaten Konawe, dan hibah lahan kepada BLK Kendari seluas 4,584 hektare, untuk pendirian Balai Besar Pelatihan Vokasi Internasional Sultra.

Penilaian dewan juri pada aspek non fisik dijelaskan melalui kegiatan Sultra Cerdas non-fisik, berupa bantuan kepada siswa SMA, SMK, dan SLB yang tidak mampu sebesar 1 juta rupiah per siswa. Beasiswa pendidikan bagi siswa, mahasiswa Diploma, S1, S2, S3, dan profesi guru, serta pemberian insentif untuk Guru Tidak Tetap Bukan Pegawai Negeri Sipil (GTTBPNS) Rp 400.000 per orang setiap bulannya, selanjutnya pemberian bantuan kepada operator sekolah senilai Rp 800.000 per orang se-Provinsi Sulawesi Tenggara.

Untuk diketahui, penghargaan Best Governor for Empowerment and Education Kejutan di HUT Ali Mazi ke – 60 bertepatan pula dengan Hari Guru Nasional (HGN) yang diperingati setiap tanggal 25 November sejak dikeluarkannya Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994. Hari Guru Nasional (HGN) 2021, oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), mengangkat tema ‘Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan’. Disimbolkan dengan lingkaran ilustrasi warna-wani berbentuk hati menggambarkan semangat belajar yang tetap menyala ditengah kondisi pandemi, agar tetap memberikan hasil terbaik untuk dunia pendidikan di Indonesia.

Meskipun pandemi Covid-19 melanda hampir seluruh belahan dunia, termasuk Bumi Anoa, Gubernur Sultra H Ali Mazi menggiatkan upaya penanggulangan Pandemi Covid-19 melalui Program Sultra Cerdas yaitu penyediaan sarpras protokol area institusi pendidikan berupa air bersih, sarana cuti tangan sebanyak 1000 tandon, pembagian sejuta masker dan hand sanitizer, untuk mendukung Pembelajaran Tatap Muka (PTM) atas izin orang tua siswa, serta mendorong percepatan pelaksanaan vaksinasi remaja yakni pelajar atau siswa serta guru SMA, SMK, maupun SLB.

Penghargaan Best Governor for Empowerment and Education kepada H Ali Mazi SH, bersama 10 Kepala Daerah lainnya di Indonesia sebagai Gubernur terpilih pada People of The Year (POTY) 2021, merupakan kejutan membanggakan, dimana tepat saat H. Ali Masi SH genap memasuki usia 60 Tahun, tanggal 25 November 2021, juga bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional (HGN), diungkapkan oleh Kadis Dikbud Sultra sebagai prestasi membanggakan bukan saja pribadi Gubernur H Ali Mazi SH, namun tentunya didedikasikan bagi masyarakat Sulawesi Tenggara.

“Ini semua bukan rekayasa manusia, namun skenario yang di-Atas, kita patut bersyukur Gubernur Sultra terpilih sebagai penerima penghargaan People of The Year 2021 kategori Best Governor for Empowerment and Education, bersama 10 Gubernur lainnya di Indonesia, saat Hari Ulang Tahun ke – 60 Tahun Bapak H Ali Mazi SH, juga bertepatan Hari Guru Nasional, tanggal 25 November 2021. Dimana penghargaan tersebut menunjukkan konsen pemerintah Sultra, dibawah kepemimpinan Gubernur Sultra H Ali Mazi dan Wakil Gubernur Sultra Dr H Lukman Abunawas, dalam mendukung semangat merdeka belajar bagi kehidupan dunia pendidikan di masa pandemi Covid-19. Ini adalah prestasi Gubernur Sultra sekaligus dedikasi pemerintah kepada masyarakat dunia pendidikan khususnya dan masyarakat Sulawesi Tenggara umumnya, ” ungkap Alumni S3 The Australian National University of Cambera ini.

Penerimaan penghargaan People of The Year 2021 kategori Best Governor for Empowerment and Education, bersama 10 Gubernur lainnya di Indonesia berlangsung di Grand Studio Metro TV Jakarta . Rabu 24 November 2021, pukul 21.00-23.00 WIB.

Adapun 10 gubernur penerima penghargaan lainnya selaian Gubernur Sultra, H Ali Mazi SH, adalah kepala daerah terbaik lainnya se Indonesia, yakni Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Bangka Belitung, Gubernur Jawa Timur, Gubernur Kepulauan Riau, Gubernur Jambi, Gubernur Bali, Gubernur Jawa Barat, Gubernur Jawa Timur, dan Gubernur Jawa Tengah.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Kapitan Beberkan Sejumlah Dugaan Pelanggaran Tambang PT SSB di Konawe Utara

Published

on

KENDARI – Koalisi aktivis pemerhati lingkungan dan pertambangan (Kapitan) Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam menyoroti aktivitas pertambangan ore nikel PT Sultra Sarana Bumi (SSB) di Blok Tapunopaka, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Minggu 16 Maret 2025.

Presidium Kapitan Sultra, Asrul Rahmani mengatakan dari hasil monitoring di lokasi milik PT SSB di Konut, mereka sudah mengantongi data yang lengkap terkait sejumlah dugaan pelanggaran.

Mulai dari jalan houling yang digunakan diduga tidak sesuai dengan rencana awal pertimbangan teknis izin koridor yang dikeluarkan Dinas Kehutanan (Dishut) Sultra yang merupakan lintasan eks PT Intisecta melewati jalur Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Antam Site Tapunopaka menuju Jety.

“Kami juga menduga aktifitas pertambangan serta sarana dan prasarana PT SSB masuk dalam kawasan hutan,” ungkap Asrul Rahmani.

Selain itu, Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) PT SSB telah berakhir dan tidak menjalankan rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) sesuai pertimbangan teknis syarat keluarnya perpanjangan IPPKH serta IUP perusahaan tersebut telah diakuisisi saham 100 persen dari pemilik lama.

“Ini merupakan indikasi jual beli Izin Usaha pertambangan dengan pola “hostile take over” secara menyuluh,” ujarnya.

Pihaknya juga menduga pembangunan Jety PT SSB tidak sesuai titik koordinat awal berdasarkan pertimbangan teknis,kajian lingkungan.

“Olehnya diduga izin penetapan lokasi, izin pembangunan, hingga izin pengoperasiannya dinilai cacat admistrasi,” bebernya.

Asrul membeberkan bahwa fisibility studi (FS) dalam Rencana kerja anggaran biaya (RKAB) terdapat banyak ketimpangan yang menabrak sejumlah regulasi pertambangan yang berlaku.

Dari kasus hutan, bahwa Dishut Sultra disinyalir ikut bermain dalam upaya pembiaran serta diduga memainkan laporan pertimbangan teknis yang tidak sesuai fakta dilapangan dibuktikan surat permintaan klarifikasi selama 1 bulan telah dilayangkan oleh Kapitan Sultra.

Namun sampai saat ini tidak dibalas sesuai aturan Undang-undang nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan informasi publik, dimana Pemerintah wajib memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat dalam sistem pemerintahan yang baik.

“Olehnya itu, kami meminta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM RI) untuk mengevaluasi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) PT SSB,” bebernya.

Terakhir, Asrul meminta Kementerian Kehutanan agar mengevaluasi kinerja Dinas Kehutanan Provinsi Sultra dan memberikan sanksi tegas kepada pelaku usaha yang nakal.

Continue Reading

Berita

Cerita Warga Kecamatan Mowila Soal Dugaan Serobot Lahan Hingga Janji Manis PT Merbau

Published

on

KENDARI – Lagi, dugaan penyerobotan lahan milik masyarakat oleh perusahaan kelapa sawit kembali terjadi. Kali ini, kriminalisasi itu dirasakan warga Desa Rakawuta, Kecamatan Mowila, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra)

Berdasarkan pengakuan seorang warga bernama Aziz bahwa konflik agraria antara pemilik lahan dan PT Merbau Jaya Indah Raya terjadi sejak tahun 2010. Perusahaan menawarkan kerjasama dalam bidang perkebunan sawit kepada warga dengan cara sistem plasma.

“Pada saat itu pihak PT menawarkan berbagai macam keuntugan kepada warga yang mau bergabung,” ungkap Aziz.

Tawaran itu diantaranya adalah, sistem bagi hasil 80-20 atau 80% untuk perusahaan dan 20% untuk warga, jaminan kesehatan, upah harian, biaya sekolah anak hingga di bangku sekolah menengah atas (SMA/SMK/sederajat) serta jaminan pangan untuk warga.

Kata Aziz, perusahaan juga berjanji 3 bulan setelah penandatanganan dan pemberian uang SIP kepada warga, pihak PT akan segera mengerjakan lahan tersebut, namun hal itu tidak terwujud hingga sampai 5 tahun dari waktu yang dijanjikan perusahaan.

Sehingga warga menganggap pihak perusahaan tidak bersungguh-sungguh dan mengundurkan diri dan warga kemudian kembali mengolah lahannya dengan menanami lada atau merica maupun tanaman perkebunan lainnya.

“Setelah 5 tahun tidak ada tindak lanjut, tiba-tiba saja pihak perusahaan datang dan menggusur lahan warga tanpa memberikan konfirmasi ataupun memberikan surat jaminan plasma seperti yang telah dijanjikan kepada warga. Selain itu, lahan warga yang tidak ikut mendaftar juga ikut digusur,” katanya.

Aziz membeberkan bahwa menurut pihak perusahaan bahwa seluruh lahan di Desa Rakawuta dan sekitarnya sudah menjadi hak milik PT Merbau Jaya Indah Raya berdasarkan bukti kepemilikan melalui surat Berita Acara Pengukuran Lahan/Tanah (BAP), Surat Pernyataan Pengalihan/Penyerahan Penguasaan Lahan dan Hak Guna Usaha (HGU).

“Sungguh tipu daya yang luar biasa, karena sampe sekarang pun warga tidak pernah merasa menjual tanahnya. Memang dulu perusahaan memberikan kompensasi kepada warga sebesar Rp700ribu hingga Rp1 juta, tapi itu bukan uang jual beli, melainkan sebagai gantirugi tanaman,” bebernya.

“Kenyataan ini sangat memukul hati warga, maka dari itu warga menuntut keadilan dan menghendaki tanahnya atau haknya kembali serta memutus segala hubungan dengan PT Merbau Jaya Indah Raya,” tambahnya.

Sementara itu, Humas PT Merbau, Mursalim yang dikonfirmasi pada (13/3/25), melalui telepon seluler enggan memberikan tanggapan apapun.

Continue Reading

Berita

Aksi Heroik Seorang Ibu Usir Aktivitas Tambang PT Rimau di Kecamatan Pomalaa

Published

on

KENDARI – Seorang warga Desa Sopura, Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) terpaksa hentikan aktivitas penggusuran yang diduga dilakukan perusahaan PT Rimau New World.

Aksi ini nekat perusahaan menggusur lahan warga diabadikan dalam sebuah video berdurasi 1 menit 12 detik, yang telah diposting oleh akun Facebook (FB) bernama @Indy Alzah, Rabu (12/3/2025) kemarin.

Dalam video tersebut, seorang ibu-ibu meminta sejumlah alat berat milik PT Rimau New World untuk menghentikan aktivitasnya.

“Berhenti berhenti, berhentiko, berhenti berhentiko,” ucap ibu-ibu yang diketahui pemilik lahan yang diduga digusur PT Rimau.

Mendengar perkataan pemilik lahan, sejumlah karyawan yang tengah bekerja langsung bergegas meninggalkan lokasi.

Pemilik lahan yang sudah dalam kondisi emosi mempertanyakan, siapa yang memerintahkan para pekerja untuk menggusur lahannya.

Padahal kata, menurut ibu-ibu tersebut, sudah ada kesepakatan antara kedua belah pihak agar tidak melakukan aktivitas pengusuran, sebelum ada kesepakatan yang disepakati pemilik lahan dan perusahaan.

“Sudah ada pembicaraan diatas, jangan ada yang kerja, tapi kenapa dimasukkan alat, kurang ngajar memang, berhentiko,” teriaknya.

Aksi nekat perusahaan ini pun, menuai banyak komentar negatif dari pengguna

FB, salah satunya akun FB @Anthy Fanya.

“Sama punyanya oherQ, mereka gusur baru blum ad ksepakatan harga,” sebutnya.

Sementara, akun FB @Indah Atam Ais mendukung perlawanan kepada perusahaan yang seenaknya memasuki lahan masyarakat, tanpa ada kesepakatan yang jelas.

“Gas terus bu kalau hakta patut di perjuangkan,” ujarnya.

“Sungguh miris ya kalo hak masyarakat kecil tertindas demi pembukaan lahan,” tulis akun FB @Suhardin Sudding.

“Eee kodong stengah matinya itu org tua dia buka lahan baru mau seenaknya sj mereka lain yg mengolah lain yg menjual bagaimana ceritanya itu,” sebut akun FB @Rahmat Alfatih.

Hingga kini, video yang diposting di media sosial (Medsos) FB itu telah dibagikan sebanyak 201 kali, like 370, dan komentar 122.

Sementara, hingga berita ini turunkan, awak media ini masih berupaya untuk menghubungi dan mengkonfirmasi pihak PT Rimau New World.

Continue Reading

Trending