Connect with us

Berita

Jamin Mutu Pendidikan, UT Kendari Jalankan Sistem Penilaian yang Ketat dan Sistematis

Published

on

KENDARI – Dalam rangka menjamin mutu pendidikan, Universitas Terbuka menjalankan sistem penilaian yang ketat dan sistematis.

Direktur UT Kendari Drs. Arifin Tahir mengatakan proses atau sistem penilaian untuk mendapatkan nilai akhir matakuliah setiap semester di Universitas Terbuka (UT) melalui proses yang ketat dan sistematis dimana proses tersebut disebut Evaluasi Hasil Belajar yang didalamnya terdapat beberapa item penilaian untuk setiap proses yang dilakukan oleh mahasiswa pada proses pembelajarannya.

“Untuk proses pembelajaran atau biasa yang disebut Tutorial Tatap Muka (TTM), Tutorial Webinar (Tuweb) dan Tutorial Online (Tuton) merupakan bagian layanan bantuan belajar yang diberikan UT kepada mahasiswa yang bertujuan untuk memicu dan memacu proses belajar mahasiswa,” katanya.

Ia menambahkan TTM UT tidak serupa dengan perkuliahan yang biasa dilaksanakan pada pembelajaran Universitas konvensional.   TTM dilakukan sebanyak 8 (delapan) kali pertemuan dengan target utama adalah membantu mahasiswa memahami dan mendalami materi yang dianggap sulit dan untuk kegiatan tersebut diberikan nilai sebagai tambahan dengan syarat ketentuan berlaku.

“Untuk lebih jelasnya kami akan membahas jenis -jenis evaluasi hasil belajar tersebut, Penilaian Tutorial Penilaian Tutorial Tatap Muka (TTM) Aspek yang dinilai dalam TTM adalah tugas dan partisipasi pada pelaksanaannya dengan syarat hadir minimal 5 x pertemuan.  Tugas TTM  dapat berbentuk tes uraian, praktik, atau tugas lainnya, selanjutnya nilai ini mempunyai kontribusi 50% terhadap nilai akhir matakuliah apabila nilai skor UAS mencapai minimal atau sama dengan 30% dari skor maksimal,” ungkapnya.

Lanjutnya pihaknya menuturkan penilaian Tutorial Online (Tuton) Aspek yang dinilai adalah tugas dan partisipasi dalam kelas tuton dengan Dari kedua jenis penilaiain TTM/Tuton bahwa, apabila mahasiswa memiliki nilai, maka nilai tutorial yang berkontribusi tertinggi terhadap nlai akhir yang akan diperhitungkan dalam penilaian akhir mata kuliah.

“Penilaian Praktik/Praktikum Penilaian mata kuliah pemantapan kemampuan mengajar

Tidak dilaksanakan UAS,” sambungnya.

Pihaknya juga menuturkan bahwa nilai mata kuliah ini bersumber dari nilai praktik pembelajaran  dan ujian PKM (70%) dan nilai laporan (30%).

“Penilaiain praktik dilakukan sepanjang Latihan berlangsung sesuai dengan paket semesternya, dengan syarat dan ketentuan berlaku dengan mengunakan supervisor terkait kelayakan ujian praktik bagi mahasiswa,” ungkapnya.

Lanjutnya pihaknya membeberkan penilaian mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional Penilaian mata kuliah ini diperhitungkan dari 80% nilai (kombinasi dari 50% praktik + 50% Laporan ) + 20% karya Ilmiah.

“Prakrikum pada mata kuliah Praktik/Laboratorium Pemberian nilai ditentukan oleh kehadiran, nilai proses pelaksanaan praktikum dan nilai laporannya,” sambungnya.

Lanjutnya dari semua jenis evaluasi proses pembelajaran bahwa seorang tutor wajib melakukan proses pembelajaran pada aplikasi Learning management system (LMS) yang merupakan fasilitas yang digunakan sebagai kelas virtual yang dapat diakses mahasiswa dan tutor bagi mahasiswa yang mengikuti TTM dan TUWEB dan sebagai fasilitas pembimbingan Praktik/Praktikum.

“Selanjutnya, hasil proses evaluasi pembelajaran tutor wajib memberikan nilai dengan syarat bahwa mahasiswa dapat diberikan nilai bila melakukan atau ikut pertemuan minimal 5 x. dan entri kedalam aplikasi atau laman tutorial mengunakan user dan password tutor serta tidak lupa mengirimkan hasil pelaksanaan pembelajaran TTM/Tuweb (Unggah Laporan) sebagai dasar pihak UT daerah melakukan verifikasi nilai hasil TTM,” bebernya.

Laporan ini sebagai bahan untuk validasi nilai yang dientrikan tutor, dikarenakan banyak tutor yang melakukan entri nilai tidak sesuai dengan hasil pembelajaran TTM/Tuweb (Wajib mengunakan Format Baku Nilai TTM/Tuweb) sehingga tidak muncul kecurigaan dalam memberikan nilai Oleh karena itu, dalam menghasilkan/mengelaurkan nilai mahasiswa hasil pembelajarannya dapat dipertanggungjawabkan.

Ujian Akhir Semester (UAS)

Merupakan salah satu alat ukur hasil ketercapaian belajan/pembelajaran dalam 1 semster.  Nilai UAS  berkontribusi minimal 50% terhadap nilai akhir mata kuliah.  Pelaksanaan UAS berbentuk atau mengunakan 3 skema ujian yang semuanya dilaksanakan terjadwal sehingga peluang terjadi kebocoran sangat tidak terjadi.   Bentuk soal UAS berdasarkan pengunaan skema yaitu bentuk tes objektif (pilihan Ganda) dan esai dimana semua dikerjakan pada lembar jawaban ujian (LJU/BJU) yang mempunyai cap/logo UT sehingga peluang untuk pengunaan joki pada ujian sangat tidak ada.

“Sebelumnya, bahwa Naskah UAS UT Daerah adalah mengunakan semua naskah yang sama untuk semua mahasiswa UT. UT Daerah Kendari, UT Jakarta dan UT Sorong mengunakan naskah yang sama. Sehingga untuk melihat ketercapaian dan tingkat pemahaman materi BMP mata kuliah adalah sama untuk setiap UT Daerah. Sehingga lulusan UT mempunyai kompetensi keilmuan terkait mata kuliah sangat sederajat di setiap UT daerah.UT menjaga kerahasiaan dlam pelaksanaan UAS UT, mengunakan panitia pelaksana ujian yang melibatkan mitra UT, yang didalam kepanitian tersebut bertugas sebagai Penanggungjawab Tempat Ujian (PJTU), Lokasi Ujian (PJLU), Pengawas Keliling, Pengaws Ruang, dan Petugas Administrasi, sehingga proses pelaksanaan UAS sangat terjaga mengunakakan prosedur pelaksanan berstandar dan dapat dipertanggungjawabkan baik kepada mahasiswa dan institusi terkait,” pungkasnya.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Koltim Juara 1 Lomba Fashion Show Busana Tenun Se-Sultra

Published

on

KOLAKA TIMUR – Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) berhasil keluar jadi pemenang dalam ajang fashion show busana tenun dan pameran kerajinan di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang digelar pada Kamis (5/12/) malam di hotel Claro Kendari.

Dalam lomba ini, Kabupaten Koltim meraih juara 1 lomba fashion show busana tenun tahun 2024 kategori A untuk Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Kabupaten dan Kota se-Sultra.

Kegiatan dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sultra, Asrun Lio bersama istri Wa Ode Munanah Asrun Lio. Kegiatan ini mengusung tema “Perajin Sejahtera, Sultra Maju” yang bertujuan mempromosikan kain tenun Sultra sebagai warisan budaya lokal yang bernilai tinggi.

Pada kesempatan itu juga turut hadir Bupati Koltim, Abd Azis didampingi Ketua Dekranasda Kabupaten Koltim, Hartini Azis serta sejumlah Bupati dan Walikota se-Sultra.

Sekda Sultra menyampaikan, apresiasi kepada Dekranasda Sultra atas penyelenggaraan kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya regenerasi perajin tenun agar tradisi ini tetap lestari.

“Kita harus mendorong generasi muda untuk melanjutkan tradisi menenun. Selain itu, pengerjaan kain tenun harus dilakukan sepenuhnya di Sulawesi Tenggara agar nilai ekonominya tetap dirasakan oleh masyarakat lokal,” kata Asrun Lio.

Untuk mendukung pengembangan kain tenun Sultra, Sekda mengajak instansi terkait, seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Koperasi, dan Dinas Pariwisata, untuk berkolaborasi.

Pj Ketua Dekranasda Provinsi Sultra, Wa Ode Munanah Asrun Lio menekankan bahwa pentingnya pelestarian kain tenun sebagai identitas budaya Sultra.

“Kain tenun Sultra tidak hanya menjadi pakaian adat, tetapi juga busana yang diminati di tingkat nasional dan internasional. Kami berharap motif dan warna kain tenun terus berkembang tanpa melupakan nilai filosofinya,” ujarnya.

Continue Reading

Berita

Tim Teknis Kemenkes dan Kementerian PPN Tinjau Lokasi Pembangunan RSUD Koltim

Published

on

KOLAKA TIMUR – Tim Teknis dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) melakukan kunjungan kerja (Kunker) di lokasi pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) yang terletak di Desa Orawa, Kecamatan Tirawuta, Rabu (4/12/2024).

Ketua Tim Teknis, Agus Purba menjelaskan, tujuan kedatangan mereka adalah untuk melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah Kolaka Timur dan pihak rumah sakit terkait rencana peningkatan status RSUD dari tipe D menjadi tipe C. Proses peningkatan ini bertujuan untuk memenuhi standar pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat.

Agus Purba juga menyoroti pentingnya kesiapan fasilitas medis dan non-medis yang akan dibangun di rumah sakit tersebut. Ia menjelaskan bahwa Kementerian Kesehatan telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan infrastruktur rumah sakit dan pengadaan alat kesehatan canggih, termasuk peralatan untuk menangani penyakit kanker, jantung, saraf, serta kesehatan ibu dan anak.

“Prasarana dan alat kesehatan sudah dialokasikan. Yang paling utama adalah pembangunan rumah sakit itu sendiri. Setelah RSUD Kolaka Timur berstatus tipe C, akan ada alat-alat kesehatan canggih yang disiapkan, seperti untuk penanganan kanker, jantung, saraf, serta kesehatan ibu dan anak,” ungkap Dr. Agus.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa dalam beberapa tahun ke depan, akan ada tambahan alat medis canggih, seperti CT Scan Kepala yang direncanakan hadir pada tahun depan. Tahun berikutnya, alat-alat seperti Cafplated, MRI, dan peralatan medis lainnya untuk mendukung layanan kesehatan ibu dan anak juga akan disiapkan.

Pihak Kementerian juga berharap pembangunan RSUD Kolaka Timur dapat selesai pada tahun 2025. “Kami telah menyampaikan kepada Pemerintah Daerah, terutama kepada Sekretaris Daerah, bahwa harapan kami adalah pembangunan ini selesai pada akhir 2025,” tambahnya.

Sekretaris Daerah Kolaka Timur, Andi Muhammad Iqbal Tongasa SSTP MSi, menyampaikan bahwa keberhasilan pembangunan RSUD ini sangat bergantung pada kerjasama antara Pemerintah Daerah, stakeholder, dan masyarakat. Ia berharap agar seluruh pihak dapat mendukung penuh proyek ini agar berjalan lancar dan selesai tepat waktu.

“Kami dukung bersama, agar dalam setiap tahap pembangunan tidak ada kendala, sehingga pekerjaan dapat selesai tepat waktu. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian atas kunjungannya hari ini,” ujar Andi Muhammad Iqbal Tongasa.

Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan pembangunan RSUD Kolaka Timur dapat memberikan layanan kesehatan yang lebih baik dan lebih terjangkau bagi masyarakat di wilayah tersebut.

Continue Reading

Berita

Peringati HAKORDIA 2024, Kejati Sultra Gelar Lomba Karya Tulis Ilmiah

Published

on

KENDARI, – Menyongsong Hari Anti Korupsi Sedunia (HAKORDIA) 2024, Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara (Kejati Sultra) menggelar Lomba Karya Tulis Ilmiah bertemakan “Bersama Melawan Korupsi untuk Indonesia Maju”.

Lomba ini bertujuan untuk mendorong peran serta generasi muda dalam perjuangan melawan korupsi dan menciptakan Sulawesi Tenggara yang bebas dari praktik kotor tersebut.

Tema utama lomba, yang mencakup subtema “Anugerah Sumber Daya Alam di Sektor Pertambangan untuk Mendukung Pembangunan Sulawesi Tenggara yang Bersih dari Korupsi,” mengajak peserta untuk mengemukakan gagasan inovatif tentang pengelolaan sumber daya alam yang transparan dan berintegritas.

Hal ini sejalan dengan visi pembangunan daerah yang menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan dan bebas dari korupsi.

Lomba ini terbuka bagi mahasiswa aktif dan pelajar SMA sederajat yang berasal dari wilayah Sulawesi Tenggara. Para peserta diharapkan untuk menunjukkan kartu mahasiswa atau pelajar yang masih berlaku.

Setiap peserta dapat mengajukan satu karya tulis orisinil yang belum pernah dipublikasikan, belum pernah menjadi pemenang dalam lomba lain, serta tidak dalam proses lomba lain.

Total hadiah yang disediakan sebesar Rp 5.000.000 untuk tiga karya terbaik:

• Juara I: Rp 2.500.000

• Juara II: Rp 1.500.000

• Juara III: Rp 1.000.000

Pendaftaran akan dibuka mulai 4 hingga 7 Desember 2024, dengan penilaian dilakukan pada 8 Desember 2024, dan pengumuman pemenang pada 9 Desember 2024.

Karya tulis dapat diserahkan melalui email ke humaskjtsultra@gmail.com atau melalui WhatsApp ke nomor 081214087555 atas nama Ervan.

Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Sultra, Dody, dalam keterangannya menegaskan bahwa lomba ini bertujuan untuk membangun kesadaran kolektif di kalangan generasi muda tentang pentingnya integritas dalam pengelolaan sumber daya alam.

“Korupsi adalah musuh bersama yang harus dilawan dari berbagai lini, termasuk melalui karya tulis yang dapat menginspirasi perubahan,” ujarnya.

Lomba ini juga diharapkan dapat membuka ruang bagi generasi muda untuk berpikir kritis mengenai permasalahan korupsi, khususnya yang terjadi di sektor pertambangan di Sulawesi Tenggara.

Sebagai penerus bangsa, generasi muda memegang peranan strategis dalam mewujudkan daerah yang bebas dari korupsi, terutama dalam mengelola potensi sumber daya alam yang melimpah.

Dengan tema yang diusung, lomba ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan daerah yang lebih bersih, transparan, dan berkelanjutan.

“Mari bersama berjuang menciptakan Indonesia yang lebih maju, dimulai dari Sulawesi Tenggara yang bebas korupsi,” ujar Dodi menutup keterangan.

Continue Reading

Trending