KENDARI – Sejalan dengan komitmen akan keberlanjutan lingkungan, NGO Celebes Conservation Center (CCC) mengedukasi peduli sampah sebagai momentum untuk mendorong masyarakat lebih peduli terhadap penanganan dan pengelolaan sampah.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Khususnya Pemerintah Kota kendari harus bermitra dengan NGO lokal untuk penanganan dan pengelolaan sampah demi keberlasungan hidup sehat.
Ketua Bidang Riset dan Advokasi NGO CCC Andi Zulkifli mengatakan, Soal sampah sekarang menjadi hal urgent untuk dikalangan Sulawesi Tenggara Khususnya Kota kendari.
“Berbicara soal sampah ini hal urgent, Jika tidak cepat ditangani atau dikelola maka dampaknya akan mulai dilingkungan masyarakat, Kami dari NGO lokal yang bergerak peduli lingkungan di Sulawesi Tenggara (Sultra) Khususnya Kota Kendari yang menjadi sentral utama NGO kami,” katanya, (27/7/2024).
Andi Zulkifli menerangkan bahwa masih ada lembaga lokal yang berpusat di Kota kendari masih peduli dengan lingkungan didaerahnya.
“Kami hadir sebagai lembaga peduli lingkungan yang memang berasal dari pemuda-pemuda lokal Sultra, Kami terbuka dengan pemerintah untuk bisa membukakan ruang dan bergerak bersama untuk menanggulangi masalah lingkungan yang terjadi di Sultra khususnya Kota kendari utamanya soal sampah,” terangnya.
Sementara itu Ketua Umum NGO CCC La Ode Arwan menambahkan, Ia mengajak seluruh Elemen Lokal untuk bersama-sama peduli akan keberlangsungan lingkungan.
“Kami mengajak elemen lokal Sulawesi tenggara, Siapalagi yang mau peduli lingkungan kita kalau bukan kita sebagai masyarakat pribumi dan saya ucapkan banyak terimkasih kepada masyrakat sulawesi tenggara, yang masih peduli dengan lingkungan terutamnya membuang sampah pada tempatnya,” tutupnya.
Saat dikonfirmasi via whatsapp Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas dan Pemantauan Lingkungan DLHK Kota Kendari Ratna Sakay., S.S.i.,M.T., mengatakan bahwa dirinya mengetahui banyak pemuda lokal yang peduli mengenai isu-isu lingkungan.
“Saya mengetahui banyak anak muda baik secara pribadi maupun berkelompok dalam komunitas lokal yang peduli dengan isu-isu lingkungan hidup, bahkan bergerak melakukan kerja atau aksi nyata di lapangan,” ujarnya.
Menurut Ratna Sakay menerangkan partisipasi komunitas lokal dapat diandalkan. “Partisipasi komunitas lokal dapat diandalkan dengan asumsi lebih paham latar belakang sosial, ekonomi dan budaya di tingkat tapak sehingga intervensinya lebih “membumi”. Hari lingkungan hidup sedunia 2024 juga kan mengusung tema Our Land Our Future,” tandas Ratna Sakay.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sulawesi Tenggara Andi Makkawaru mengatakan dirinya senang persoalan sampah sudah dilirik menjadi masalah utama.
“Saya senang bahwa sampah sudah dilihat sebagai masalah utama pada daerah perkotaan, selanjutnya masalah tersebut di kelola bersama antara pemda dan komunitas/masyarakat,” ujar Andi Makkawaru.
Andi Makkawaru juga menekankan bahwa NGO Celebes Concervation Center dapat bermitra dengan Pemerintah Kota Kendari dalam pengembangan sistem.
“Perlu ditekankan adalah sampah memiliki nilai tambah jika pengelolaannya berbasis 3 R (Reduce, Recycle dan Reuse) dan itu harus dikelola oleh pihak swasta (swastanisasi pengelolaan sampah) melalui sistim keterlibatan bank sampah mandiri. Jadi NGO Celebes Conservation Center (CCC) dapat bermitra dengan pemda Kota Kendari dalam pengembangan sistem ini,” terang Andi Makkawaru.