KendariMerdeka.com – Masih asing terdengar di telinga orang awam, ketika menyebut Pantai Padamarang. Berada di Pulau Padamarang Desa Towua, Kecamatan Wundulako Kabupaten Kolaka.
Padamarang, terbentang di gugusan pulau di Teluk Bone, dekat dengan daratan Kolaka. Dari pesawat udara perjalanan rute Makassar-Kendari, Ia paling besar dan berbentuk seperti bintang laut diantara 6 pulau kecil lainnya.
Pantainya, terhampar dari pasir putih yang tak kalah dengan pantai lain yang lebih populer di Kolaka. Saat udara cerah, pantai ini bisa dijadikan tempat tepat untuk berjemur atau bersantai bersama kerabat.
Menghadap langsung daratan Kolaka, pada musim-musim tertentu, ada jenis ikan paus bintik yang biasa melintas di wilayah perairan Pantai Padamarang. Bagi yang beruntung melihat, jenis ikan ini kadang berenang bergerombol atau sendiri.
Cocok untuk para pemburu ketenangan, kondisi gelombang di sepanjang pantai tidak terlalu besar. Namun, saat musim angin Barat yang mulai bertiup akhir Desember hingga awal tahun, ombak di pantai bisa setinggi satu meter bahkan lebih.
Lama, salah seorang pemandu wisata di Pantai Padamarang menyatakan, saat ini pantai yang mulai dipopulerkan komunitas pemuda, pencinta alam dan mahasiswa Kolaka itu, belum banyak memiliki fasilitas.
Pemandangan Pantai Padamarang, Kolaka, Sulawesi Tenggara.
“Misalnya, untuk menuju lokasi, wisatawan luar yang kerap melihat foto-foto bagus di instagram, belum tahu harus memulai darimana,” jelas Lama.
Dia bersama komunitas pemuda setempat, kerap berusaha memberikan informasi dan memandu wisatawan luar. Biasanya, sejumlah traveler yang berasal dari luar Kolaka bahkan Sulawesi Tenggara.
Untuk menuju Pantai Padamarang Kolaka, pengunjung bisa berangkat dari Desa Malaha, Kolaka. Disana, sudah ada perahu nelayan bermuatan maksimal 10 orang yang menunggu dengan tarif Rp 75 ribu per kapal.
Harga sebanyak ini, sudah termasuk jasa antar pulang-pergi dari Kolaka menuju Pulau Padamarang atau sebaliknya. Turis tinggal meminta nomor telepon nahkoda perahu dan mengatur janji jadwal menjemput.
Negeri Diatas Awan
Bagi pengunjung yang hobi mendaki, Bukit Padamarang, mengalahkan keindahan pantainya. Spot dengan ketinggian 650 mdpl, bisa ditempuh dengan dua jam berjalan kaki dari pantai.
Diatas bukit Padamarang, terbentang luasnya samudera Teluk Bone. Juga, langit biru dan angin sepoi-sepoi, bisa menjadi pengobat lelah setelah mendaki sejam lebih.
Paling tepat saat menikmati pemandangan diatas bukit matahari terbit. Jika cuaca sedang cerah, turis bisa menikmati sunrise tanpa penghalang.
Namun, jika cuaca sedang berkabut, pemandangan yang dijumpai dijamin membuat pikiran tenang. Kita seolah sedang berada diatas awan, dengan nikmat secangkir kopi panas dan suara burung-burung menyambut pagi yang tak akan pernah dijumpai di tengah kota.
Meskipun dataran diatas bukti agak sempit, namun bisa dipakai mendirikan tenda. Jika tak mau terburu-buru berangkat dari pantai saat subuh, di puncak bisa mendirikan 2 pasang tenda ukuran kecil.
Sepanjang jalan mendaki, mata pengunjung akan dipuaskan dengan panorama landscape Teluk Bone yang menbentang luas di depan mata. Paling bagus mendaki beramai-ramai, makin banyak kawan cerita, serasa mempersingkat jalur yang agak terjal.
Tama, pemandu wisata lokal menjelaskan, waktu terbaik menuju puncak bukit jika mengambil jalur dari pantai Padamarang, adalah saat waktu subuh. Sekitar pukul 4.00 atau 04.30 Wita pagi selepas shalat, pengunjung bisa mendaki ditemani pemandu.
“Jika ingin menikmati matahari terbit dari atas bukit, wisatawan harus membuat tenda di pantai jadi dari Kota Kolaka harus membawa logistik untuk persiapan makan malam dan sarapan,” jelas Tama.
Dia melanjutkan, udara di pantai tidak dingin saat malam hari. Tetapi, logistik dan jaket harus tetap dibawa untuk berjaga-jaga.(**)