Connect with us

Pendidikan

Dikbud Sultra : Siswa Kembali Aktif Sekolah Tergantung Kondisi Daerah

Penulis: Hamid

Published

on

Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra), Asrun Lio.

KendariMerdeka.com, Kendari – Masa belajar siswa tingkatan TK hingga SMA diperpanjang. Hal ini dikarenakan diperpajangannya masa darurat bencana akibat Virus Corona atau Covid-19 hingga akhir Juli 2020.

Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra), Asrun Lio mengatakan perpanjangan masa belajar di rumah sampai masuk tahun ajaran baru periode 2020-2021 sampai 22Juni 2020.

“Untuk menentukan apakah nanti tahun ajaran baru sudah dapat siswa-siswa belajar di sekolah atau masih tetap di rumah, itu tergantung kondisi daerah, dan juga pemerintah yang akan menentukan nantinya,” tuturnya kepada Kendarimerdeka, Senin (8/6/2020).

Adpaun proses belajar di rumah yang diterapkan selama ini hingga kembali diperpanjang, kata Asrun Lio tidak ada perubahan.

“Tidak ada perubahan, yang dipelajari siswa-siswa di rumah tetap sama yakni mata pelajaran yang dipelajari pada semester tersebut,” jelasnya.

Dia pun berharap peran orang tua siswa-siswa di masa perpanjangan belajar di rumah lebih proaktif lagi. Bukan hanya berstatus sebagai orang tua, namun orang tua tersebut harus mengaplikasikan peran-peran guru dan mengontrol anak selama masa belajar di rumah.

“Orang tua harus mampu mengantikan peran guru. Karena situasi pandemi Corona, Dikbud lebih mementingkan keselamatan siswa-siswi nya,” jelasnya.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pendidikan

279 Mahasiswa STMIK Bina Bangsa Kendari Resmi Menyandang Gelar Sarjana

Published

on

KENDARI – Sebanyak 279 Mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Bina Bangsa Kendari mengikuti prosesi wisuda pada Senin, 2 Desember 2024. Acara wisuda ke-XVI ini dihadiri oleh Ketua Yayasan Bina Bangsa Muliati Saiman, PLT Ketua STMIK Bina Bangsa Omar Wahid, Ketua Jurusan, para dosen, dan orang tua mahasiswa.

Wisuda ini merupakan proses seremonial mencetak sarjana baru atau berakhirnya puncak kegiatan akademik yang telah dijalankan oleh perguruan tinggi STMIK Bina Bangsa Kendari.

Ketua Yayasan Bina Bangsa, Muliati Saiman, dalam sambutanya mengimbau kepada seluruh wisudawan dan wisudawati bahwa meskipun telah menyelesaikan studi, tetaplah mencintai ilmu untuk menghadapi perkembangan zaman dan mewujudkan generasi unggul, mandiri, dalam menyongsong era industry 5.0.

“Yayasan Bina Bangsa telah berkomitemn untuk selalu memberikan kontribusi terhadap dunia pendidikan khsususnya di Sulawesi Tenggara sesuai amanah dari kementerian pendidikan nasional,” kata Muliati Saiman.

Ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah melanjutkan studi sebanyak 22 orang dosen STMIK Bina Bangsa Kendari hinggga mendapatkan gelar doktor dan magister komputer yang keseluruhan biaya pendidikannya ditanggung oleh pihak yayasan.

“Dan Yayasan Bina Bangsa telah berkontribusi kepada masyarakat luas dengan menerapkan biaya pendidikan yang cukup rendah yaitu sebesar Rp185.000 per semester dan bisa diangsur 3 kali,” ungkapnya.

Ia juga mengugakapkan bahwa masyarakat dan mahasiswa harus berbangga karena STMIK Bina Bangsa Kendari satu-satunya kampus IT di Sulawesi Tenggara yang telah menyandang akreditasi “Baik Sekali”.

Sementara itu, PLT Ketua STMIK Bina Bangsa, Omar Wahid, mengingatkan para wisudawan/wisudawati bahwa perjalanan ini tidak berhenti di sini. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang, dan para wisudawan harus terus belajar, beradaptasi, dan meningkatkan kompetensi agar tetap relevan dan mampu bersaing di era digital yang semakin kompleks ini.

“Dengan penuh rasa syukur, hari ini kita dapat menyelenggarakan wisuda ke[1]XVI, sebuah momen yang melambangkan awal dari perjalanan baru bagi para wisudawan/wisudawati,”kata Omar Wahid.

Ia juga mengatakan bahwa STMIK Bina Bangsa berkomitmen untuk terus berupaya memberikan layanan akademik yang lebih berkualitas, lebih inovatif, dan lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

“Kami percaya bahwa dengan semangat kebersamaan, kerja keras, dan dukungan dari semua pihak, STMIK Bina Bangsa akan semakin maju dan mampu mencetak lulusan-lulusan yang membanggakan,” tukasnya.

Saat ini, pihaknya sedang dalam proses penyusunan kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE) yang akan lebih memfokuskan pada pencapaian kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri dan masyarakat.

Kurikulum tersebut juga akan mengacu pada Jenjang Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), dengan tujuan untuk mencetak lulusan yang siap pakai, berdaya saing global, dan memiliki kemampuan untuk beradaptasi dalam berbagai tantangan yang ada.

STMIK Bina Bangsa Kendari terus memperkuat kerja sama di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah menjalin MoU dengan berbagai perguruan tinggi ternama, di antaranya Rajamangala University of Technology Krungthep Thailand, Universitas Handayani Makassar, Universitas Tamalatea Makassar, dan beberapa perguruan tinggi lainnya.

“Kami juga bekerja sama dengan sejumlah instansi pemerintah daerah, termasuk Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dan Pemerintah Kab/Kota yang ada dilingkup Provinsi Sultra, untuk memperluas dampak positif yang dapat kami berikan kepada masyarakat,” pungkasnya.

Continue Reading

Pendidikan

Pelajar di Sultra Bakal Dilatih dan Diajar Cara Bertenun

Published

on

Kadis Dikbud Sultra, Yusmin.

KENDARI – Siswa-Siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) bakal dilatih dan diajarkan cara menenun dan menjahit pakaian seragam sekolah dari kain tenun.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadis Dikbud) Sultra, Yusmin, mengatakan bahwa program ini untuk mendukung dan menjalankan program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta melestarikan nilai-nilai budaya yang ada di Sultra.

“Nanti kita akan mengajarkan tata cara menenun sekaligus filosofinya dengan sejarahnya. Jadi orang-orang tua yang pintar menenun akan hadirkan di sekitar untuk mengajarkan anak-anak SMK”, kata Yusmin saat diwawancarai awak media, Selasa, 2 April 2024.

Menurutnya, kemampuan siswa dalam membuat kain tenun hingga merancang pakaian seragam merupakan inovasi yang harus terus dikembangkan untuk melestarikan kebudayaan khususnya keterampilan tenun.

Pasalnya, saat ini rata-rata orang yang pintar membuat kain tenun merupakan kalangan orang tua. Sehingga dikhawatirkan ke depannya akan kehabisan orang-orang yang pintar menenun.

“Jadi jangan hanya fashion show saja yang ditampilkan, tapi bagaimana kita bisa membuat kain tenun itu sendiri. Ini yang lebih penting, apalagi sekarang ini yang pintar menenun hanya orang-orang tua kita yang ada di kampung,” tuturnya.

Selain itu, lanjut Yusmin, pemberian pelatihan tenun ini akan meningkatkan kompetensi dan kreatifitas siswa karena diberikan kebebasan dalam menyalurkan ide dan gagasan.

Untuk itu, di tahun 2024 ini pihaknya telah mengalokasikan anggaran untuk pengadaan kain tenun yang akan didesain untuk pakaian seragam sekolah SMA/SMK yang ada di Sultra.

“Kita yang siapkan anggarannya untuk pengadaan kain dan nanti kita hadirkan desainer untuk desain bajunya selanjutnya akan dijahit oleh siswa-siswi SMK khususnya jurusan busana. Karena mereka sudah punya alat,” tukasnya.

Continue Reading

Berita

Jadi Tamu Kehormatan di Wisuda UT, KSK Dorong Wisudawan Bangun Daerah

Penulis:Rinaldy

Published

on

KENDARIMERDEKA.COM, KONAWE – Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa atau KSK didapuk jadi tamu kehormatan pada acara wisuda Universitas Terbuka (UT) Kendari di salah satu hotel di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (14/12/2021).

Kehadiran Bupati Konawe dua periode ini bukan tanpa alasan. KSK dinilai sebagai pejabat publik di Sultra yang pantas untuk menyandang gelar tamu kehormatan kampus negeri itu.

KSK juga hadir sekaligus memberikan apresiasi langsung kepada wisudawati peraih nilai tertinggi.

Dalam sambutannya, mantan Ketua DPRD Kabupaten Konawe ini bercerita bahwa saat sekolah dulu dirinya termasuk orang yang malas.

Masa-masa sekolah kerap Ia abaikan. Akan tetapi, disaat Tuhan menganugerahkan dirinya menjadi seorang pemimpin, disitulah Ia mengerti tentang pentingnya ilmu.

“Jadi hari ini saya hadir di sini tiada lain ialah karena suatu kebanggaan, bahwa saya tidak bisa berdiri di sini (sebagai pemimpin daerah) tanpa jasa seorang guru,” kata KSK dengan disambut riuh tepuk tangan peserta wisuda.

Bupati yang sering mencetak prestasi ini pun menitip pesan kepada para wisudawan dan wisudawati agar memberi kontribusi nyata bagi daerah dengan masing-masing disiplin ilmu yang dimiliki.

“Ayo bangkit, bangun daerah yang kita cintai ini dengan segala ilmu yang dimiliki. Mari kita bangun Sulawesi Tenggara untuk masa depan Indonesia yang kita banggakan,” ujar KSK.

Dalam kesempatan itu juga, KSK menyebut, Sultra merupakan daerah yang menopang Provinsi-Provinsi lain di Indonesia dan Pemerintah Pusat.

Pasalnya, menurut politisi Partai Amanat Nasional ini, Sultra kaya akan kekayaan bumi dan pertambangan serta dibidang hasil pertanian.

Continue Reading

Trending